Semarang | sorotindonesia.com , Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Masjid Agung Jawa Tengah (LAZISMA JT) berikhtiar mengubah nasib seorang mustahik (penerima zakat) menjadi seorang muzakki (pemberi zakat) dengan program zakat produktif. Setidaknya ada 131 mustahik dengan latar belakang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pembinaan dan pengguliran zakat produktif yang ke 18 ini dilaksanakn hari ini, Sabtu (22/10/2022) di aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jl. Gajah Raya Kota Semarang.
“Dengan mengangkat tema sekarang mustahik besok muzakki ini diharapkan memberikan semangat tersendiri agar giat dan tujuan kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,” kata Ketua UPZ LAZISMA JT, Dr. H. Wahab Zainuri, MM dalam sambutannya.
Untuk mendukung ikhtiar tersebut, LAZISMA JT pun mengangkat tema ‘Sekarang Mustahik Esok Muzakki’ dan menghadirkan motivator trainer dalam pembinaan usai serah terima simbolis.
Wahab pun menegaskan target zakat produktif bisa menjadi solusi bagi umat Islam dalam berwirausaha, “Targetnya (pemberian zakat produktif) bisa mengubah (nasib) mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat),” kata dia menegaskan.
Secara keseluruhan, ujar Wahab melanjutkan, dari jumlah 131 terdapat 55 orang pedagang lama dan 76 pedagang baru dengan total bantuan Rp. 248.250.000,- dengan variasi bantuan Rp. 1 Juta sampai Rp. 3Juta. Usai melaksanakan serah terima simbolis, para pelaku usaha mendapatkan pembinaan dari seorang motivator trainer.
Tifani Amalia (25) menjual baju, jilbab dan perabot lewat media sosial facebook selama setahun ini. Sama dengan bantuan yang sebelum ini akan dia gunakan untuk mengambil secara grosir. Menurutnya, adanya zakat produktif tersebut bisa memperkuat modal dalam usaha yang secara otomatis bisa mendapatkan harga yang lebih murah, “Labanya ditabung sendiri,” bebernya.
Tifani sengaja tidak menggunakan e-commerce atau platform digital tertentu. Ia lebih memilih berjualan dalam marketplace dalam facebook sambil berinteraksi dengan kawan-kawan, “Keunggulan market place facebook lebih banyak dan lebih luas jaungkauannya,” ujarnya.
Penerima manfaat lainnya, Suwignyo (59), seorang agen air mineral kemasan pabrik (bukan isi ulang) yang memiliki pelanggan di area Mugas Semarang. Dia telah menggunakan bantuan untuk menambah galon air dari semula memiliki kisaran 100, “Sekarang ini sudah 300an galon, ini nanti juga mau nambah galon lagi,” ujarnya.
Selain itu, saat ini Suwignyo sudah mulai menambah segmen pasarnya dengan bentuk kemasan lain seperti cup (gelasan), dan botol yang umumnya digunakan untuk kegiatan dan stok warga di rumah, “Sejak beralih usaha ke air ini belum mencoba produk lain,” akunya. (rq)