Satgas Citarum Subsektor Ciranjeng Hadiri Mediasi Kegiatan Unjuk Rasa Elemen Masyarakat Di Lokasi Proyek Pembangunan Floodway Cisangkuy

oleh -
Satgas Citarum Subsektor Ciranjeng Hadiri Mediasi Kegiatan Unjuk Rasa Elemen Masyarakat Di Lokasi Proyek Pembangunan Floodway Cisangkuy

KAB. BANDUNG, sorotindonesia.com,- Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 08/Ciranjeng turut hadir dalam kegiatan mediasi aksi unjuk rasa damai yang dilakukan oleh elemen masyarakat dari Manggala Garuda Putih Kabupaten Bandung di lokasi proyek pembangunan floodway Cisangkuy yang dilaksanakan PT Basuki Rahmanta Putra (BRP), Kp. Citeureup, Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Rabu (29/5/2019).

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa Ormas Manggala Garuda Putih ini, mendapat pengawalan dari personel Polres Bandung yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Kompol Warsito didampingi Kapolsek Katapang AKP Khozasah beserta jajaran.

Menurut keterangan, aksi massa ini dipicu lantaran pekerjaan proyek pada proses pembuangan galian dianggap kurang rapih dan mengakibatkan aktifitas warga terganggu. Mobil pengangkut tanah galian dituding membuat jalan yang dilewatinya menjadi kotor dan sangat berdebu di musim kemarau dan berbahaya bagi pengendara pengguna jalan di saat hujan karena jalan menjadi licin.

Selain itu, massa menduga tempat pembuangan tanah galian ada indikasi jual beli tanah galian kepada pihak lain.

Beberapa waktu berada di depan gerbang masuk kantor proyek, perwakilan dari pengunjuk rasa akhirnya diterima oleh pihak perusahaan yang diwakili oleh Jajang Juanda selaku site Manager PT BRP untuk berkomunikasi dan bermediasi.

Turut hadir pada kegiatan mediasi antara perwakilan Manggala Garuda Putih dan PT BRP tersebut, diantaranya Kapolsek Katapang, Kabag Ops Polres Bandung, Dansubsektor 21-08 Satgas Citarum, dan tokoh warga setempat.

Ditemui oleh wartawan seusai mediasi, Ketua DPC Manggala Garuda Putih Kabupaten Bandung, Robby Somantri, menuturkan bahwa tuntutan pihaknya telah diterima oleh pihak PT BRP namun belum bisa langsung dilaksanakan karena manajemen yang membuat keputusan sedang tidak berada di tempat.

“Ya, kita minta pekerjaan untuk dihentikan dulu sampai manajemen PT BRP, Pak Sigit, bertemu dengan kami dan warga masyarakat untuk memutuskan permasalahannya,” ujar Robby.

Kesempatan terpisah, Site Manager PT BRP, Jajang Juanda, beralasan bahwa ketidakhadiran pimpinan pada hari ini dikarenakan sedang ada kegiatan di Jakarta. “Hari ini Pak Sigit dan Pak Haris sedang ada rapat intern perusahaan di Jakarta yang tidak bisa diwakilkan,” ucap Jajang kepada wartawan.

“Intinya, hasil pertemuan tadi titik akhirnya belum ketemu, tapi ada saksi dalam pertemuan tersebut yang ikut menyaksikan, yakni dari Satgas Citarum, Kapolsek dan Polres, harus ada mediasi lagi, menunggu pimpinan kita besok atau lusa. Tetapi semua aspirasinya kita dorong,” ungkap Jajang Juanda.

“Setelah ini kita akan lanjutkan komunikasi lebih intens dengan mereka,” pungkasnya.

Terkait kehadiran Satgas Citarum Subsektor Ciranjeng pada kegiatan mediasi, dijelaskan oleh Dansubsektor 21-08 Pelda Achmad Choirudin, “Kebetulan wilayah kerja dari proyek ini meliputi dua desa yang ternasuk wilayah tugas kami, yaitu Desa Sangkanhurip dan Desa Sukamukti. Jadi, pihak kontraktor PT BRP menghubungi kita untuk minimal mengetahui apa yang terjadi di lapangan. Sehingga kita tadi hanya ikut hadir menyaksikan saja, tetapi tidak ikut berbicara, meski berkaitan dengan sungai yang menjadi wilayah Subsektor Ciranjeng,” ungkapnya.

Kehadiran jajaran Satgas ke lokasi kantor Proyek PT BRP dilakukan setelah melaksanakan tugas rutin membersihkan sungai dan di bantaran Sungai Ciranjeng, tepatnya di Desa Sompok.

Kegiatan unjuk rasa dan mediasi itu sendiri berjalan dengan aman, tertib dan kondusif hingga massa membubarkan diri sekitar pukul 13.00 Wib.[St]

Comments

comments