Eceng gondok adalah tanaman yang hidup mengapung yang biasa ditemukan di perairan tawar. Tumbuhan ini sendiri mempunyai manfaat bagi lingkungan, diantaranya menjaga suhu air di perairan. Hal tersebut menguntungkan bagi ikan, karena dapat dijadikan untuk tempat ikan berteduh. Manfaat lainnya yaitu akarnya dapat menyerap kotoran dan polutan logam berat seperti tembaga, merkuri dan juga timbal hasil limbah industri ataupun domestik di perairan.
Namun demikian eceng gondok juga bisa menjadi gulma di perairan, karena tumbuhan ini cepat berkembang dan sudah terlalu banyak sehingga dinilai merugikan. Upaya pengendaliannya pun mulai dilakukan. Salah satu cara pemanfaatan untuk mengurangi populasi eceng gondok itu sendiri yaitu dengan menjadikannya sebagai bahan pakan ikan.

Ini Kandungan Nutrisi Eceng Gondok
Eceng gondok memiliki kandungan nutrisi, yaitu Bahan kering 17,20 persen, Serat Kasar 4,08 persen, Protein kasar 3,55 persen, Karbohidrat 8,22 persen, dan kadar abu 3,92 persen. Eceng gondok ini dapat dijadikan pakan ternak, baik dalam bentuk kering, segar atau di jadikan tepung.
Eceng gondok dimanfaatkan untuk pakan ikan yang bersifat omnivora dan juga herbivora. Dalam rangka pemanfaatan bahan organik untuk pakan ikan, campuran eceng gondok dinilai menjadi salah satu bahan organik yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan berat badan dan daya cerna protein pada ikan. Dari hasil penelitian, nilai dari protein eceng gondok yang sudah dikeringkan kurang lebih 14 persen lebih besar jika dibandingkan dengan dedak yang merupakan komponen utama dalam pembuatan pakan ikan. Selain bernilai nutrisi yang cukup baik pada ikan, tanaman air ini juga bisa menghemat biaya pakan jika dibandingkan dengan pembelian pakan komersial.
Cara Mengolah Eceng Gondok Menjadi Pakan Ikan
Pembuatan pakan eceng gondok sendiri dapat dalam bentuk fermentasi, kering atau ditepungkan. Pertama, pilih eceng gondok untuk dijadikan tepung, sebaiknya dipilih yang sudah cukup tua dan berukuran besar. Bagian yang akan digunakan yaitu pelepah yang berjarak sekitar lima centimeter dari bawah daunnya. Kemudian cara pembuatannya diawali dengan pencucian dengan bersih eceng gondok yang sudah diambil dari perairan lalu dipotong kecil dengan ukuran 2-4 cm, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari selama 3-4 hari, eceng gondok yang sudah kering ditumbuk dan dijadikan tepung.
Saat ini di Indonesia sudah mulai banyak bermunculan pembudidaya ikan yang menggunakan eceng gondok sebagai pakan, baik dengan campuran maupun tidak dicampurkan.
Selain untuk membantu keresahan masyarakat lokal terhadap gulma dari eceng gondok, pakan yang terbuat dari eceng gondok ini mempunyai nilai protein cukup tinggi yang dapat membantu pertumbuhan ikan dan menghemat biaya pakan.
****
Penulis:
Fittrie Meyllianawaty Pratiwy, Ph.D.
Dosen Departemen Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran