METODA JEPANG!!! Inilah Sarana Dan Prasarana Budidaya Pembesaran Benih Scallops (Amusium Pleuronectes) Ukuran 3 Hingga 6 Cm

oleh -

Negeri Jepang merupakan lokasi tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiwa Prodi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran selama 1 atau 2 semester. Saat ini kegiatan magang di industri adalah tahapan penting sebagai wujud penerapan teori yang telah dipelajari di kampus dan aplikasi teori tersebut di lapangan, selain itu mahasiswa dapat menyerap ilmu di industri. Hal ini merupakan perwujudan dari Kampus Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Bapak Nabiel Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Ada berbagai hal yang menjadi objek industri budidaya ikan di Jepang, yakni budidaya ikan laut dan kerang-kerangan, namun yang sangat produktif karena kualitas airnya sangat cocok adalah budidaya scallops (Amusium Pleuronectes).

Tulisan ini merupakan tulisan serial ke-6, yakni sarana dan prasarana budidaya pembesaran kerang scallops di Jepang, khususnya di Pulau Hokkaido.

Pemeliharaan kerang scallops ukuran kecil 3 cm – 6 cm

Di daerah Aomori dan Oshamanbe di Hokkaido, ada yang disebut “budidaya Suika“, di mana bibit muda scallops dimasukkan ke dalam keranjang dan dibesarkan sampai batas tertentu. Ada 2 metoda berbeda dari budidaya Suika ini, yaitu menjadi “maru-kago” di mana kerang muda dipelihara dalam maru-kago dan yang lain adalah “mimizuri” yakni dibuatkan lubang pada bagian kupu-kupu/telinga kerang scallops muda. Budidaya Suika tidak memerlukan pasir/substrat dan tekstur daging kerang menjadi lebih lunak, kerang ini dijual sebagai kerang rebus dengan wata (telur) juga untuk sashimi. Budidaya Suika membutuhkan waktu sekitar 2 tahun.

Berikut ini adalah peralatan yang digunakan pada saat pengumpulan benih Scallops dari alam (Gambar 1) dan penampakan bibit yang menempel pada jaring (Gambar 2).

Gambar 1.  Instalasi Kolektor Benih Scallops di Dalam Air

Gambar 2.  Benih Muda Yang Menempel Pada Kolektor Benih.

Setelah kolektor benih di daratkan menggunakan cranekarena bobotnya yang sangat berat (Gambar 3), lalu dengan menggunakan alat tertentu, benih disortir (Gambar 4).

Gambar 3.  ”Kolektor Benih”  Didaratkan Menggunakan Crane

Gambar 4.  Dengan Menggunakan Mesin, Benih Scallops Dipisahkan

Gambar 5.  Mesin Ini Mampu Memisahkan Benih Scallops Ukuran 3 Cm Berdasarkankan Ukurannya

Setelah dipisahkan, benih ukuran 3 cm, dicuci dan disortir berdasarkan ukurannya, lalu dibuang organisma penempel yang menempel pada cangkang kerang scallops. Selanjutnya benih yang terpilih di masukkan lagi ke dalam jaring mutiara seperti pada Gambar 6.

Gambar 6.  Jaring Mutiara (pearl-net/Zabuton cago/Breeding cago), ada corong pada ujung nya tempat memasukkan benih scallops ke dalam jaring.

Terdapat corong kecil di bagian atas jaring mutiara/cago tempat memelihara benih 3 cm, agar mudah memasukkan benih (Gambar 7). Biasanya benih yang dimasukkan berjumlah 70~90 scallop ke dalam 1 cago.

Gambar 7.  Corong Kecil Dari Baja Stainless Sebagai Alat Bantu Untuk Memasukan Benih Scallops Ke Dalam Jaring Mutiara/Cago

Setelah benih scallops berukuran 3 cm di masukkan ke dalam cago atau metoda lain/mimi zuri, maka benih disimpan kembali ke laut (media budidaya scallops yang cocok), alat bantu yang digunakan adalah crane, mengingat bobot yang cukup besar, budidaya tahap ini dilakukan sampai scallops berukuran 6 cm dan siap dilakukan treatment agar dapat dilanjutkan budidaya ini sampai ukuran konsumsi.  Tulisan serial ke 8 akan disampaikan setelah serial ke-7 ini ditayangkan.

Demikian informasi terkait sarana dan prasarana yang diperlukan saat berbudidaaya scallops di laut, diharapkan calon investor bahkan para mahasiswa yang akan magang di industri budidaya scallops memahaminya, agar sukses.

*****

Penulis : Rita Rostika

Dosen Prodi Perikanan Pangandaran, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Comments

comments