Menuju Era Industri 4.0, Nelayan Mulai Gunakan Berbagai Aplikasi Penting Untuk Melaut

oleh -

Sektor perikanan merupakan salah satu sumberdaya alam yang menjadi sektor andalan masyarakat Indonesia terutama di wilayah pesisir. Wilayah perairan laut yang luas serta garis pantai yang panjang menjadi factor pengungkit tingginya pemanfaatan sumberdaya perikanan dan laut. Terletak diantara dua samudera besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik membuat Perairan Indonesia menjadi jalur strategis sebagai habitat berbagai sumberdaya ikan. Tidak hanya tuna sebagai komoditas primadona dunia, namun juga ada berbagai komoditas lainnya yang memiliki potensi untuk sumber-sumber ekonomi karena sifat sumberdaya ikan di Indonesia yang multi spesies sehingga disebut sebagai mega-biodiversity.

Potensi sumberdaya alam tersebut perlu dikelola dengan system pengelolaan yang baik. Pada era terjadinya degradasi lingkungan seperti ini pengelolaan yang berkelanjutan dan berbasis teknologi menjadi prioritas utama. Efisiensi sumberdaya dengan pemanfaatan teknologi mau tidak mau menjadi pilihan sebagai strategi berlanjutnya pemanfaatan sumberdaya perikanan. Sebagai komoditas yang berberan penting dalam penyediaan sumber protein di masyarakat, sumberdaya ikan juga diandalkan oleh masyarakat sebagai sumber perekonomian andalan. Industri perikanan tangkap, perikanan budidaya dan pengolahan hasil perikanan adalah tiga pilar utama pemanfaatan sumberdaya perikanan.

Era industri 4.0 yang saat ini bergulir menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolaan sumberdaya perikanan. Berbagai penyesuaian dan Langkah strategis perlu digulirkan baik pada pelaku industri skala kecil, sampai pada industri skala besar. Pelaku industri perikanan skala kecil pada kegiatan perikanan tangkap didominasi oleh nelayan. Sebagai kelompok masyarakat yang kerap dilabeli ‘kelompok masyarakat miskin’ nelayan perlu menjadi perhatian penting sebagai subjek yang dibangun menuju kestabilan industri tersebut. Digitalisasi menjadi salah satu kunci dalam upaya survive di era ini. Berbagai pemanfaatan teknologi berbasis internet, terus diupayakan sehingga dapat mendukung kemajuan pengelolaan. Salah satu strategi pemanfaatan teknologi berbasis internet adalah dengan pengenalan aplikasi untuk mempermudah aktivitas produksi nelayan

Baca Juga:  Rahasia Para Pedagang Lobster Hidup : Teknik Transportasi Lobster Muda Jenis Pasir Dan Mutiara

Kegiatan penangkapan ikan menjadi aktivitas yang memiliki resiko tinggi. Kegiatan ini dilakukan di tengah laut dan tidak sedikit nelayan yang melakukannya hanya bermodal kapal berukuran kecil 0-10 GT. Kelompok nelayan ini dapat dikategorikan sebagai nelayan skala kecil. pada kelompok ini, tidak banyak modal yang dimiliki sehingga hanya didukung oleh sarana yang terbatas. Kemampuan dalam mengoperasikan kapal, memprediksi musim, menduga arus laut, serta memperkirakan cuaca menjadi modal dasar dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan. Selain bertujuan untuk memperoleh hasil tangkapan yang tinggi, aspek keselamatan juga menjadi hal penting yang perlu diutamakan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan pengenalan berbagai aplikasi yang membantu memperoleh informasi dan memudahkan proses kegiatan perikanan tangkap.

Aplikasi pertama yang dapat dimanfaatkan adalah aplikasi yang dapat memberikan informasi angin, gelombang dan curah hujan. Dalam kegiatan pelayaran perikanan, ketiga informasi ini sangat dibutuhkan terutama untuk menjaga aspek keselamatan. Aplikasi ini menyediakan informasi secara realtime sehingga nelayan dapat mengakses informasi tersebut sebelum berlayar.

Baca Juga:  Dankodiklatad Kunjungi Fakultas Teknik Geologi Unpad

Selanjutnya aplikasi penyedia fasilitas navigasi sederhana. Aplikasi yang berbasis informasi GPS dan peta laut ini bisa membantu dalam kegiatan penangkapan ikan nelayan. Fasilitas yang bisa dimanfaatan nelayan diantaranya adalah mengukur jarak yang ditempuh dari titik berangkat sampai dengan titik tiba. Dengan mengetahui jarak yang ditempuh, nelayan bisa menentukan waktu keberangkatan dan jumlah bahan bakar yang diperlukan. Kecepatan kapal juga dapat diakses dengan menggunakan aplikasi tersebut. Fitur lain yang bisa dimanfaatkan adalah menandai lokasi. Biasanya nelayan menandai lokasi potensi daerah penangkapan ikan. Seperti yang dilakukan oleh nelayan Kab. Pangandaran, mereka menandai daerah potensi penangkapan ikan layur sebagai salah satu komoditas unggulan.

Upaya pemanfaatan teknologi oleh nelayan skala kecil ini adalah kabar baik bagi industry perikanan di Indonesia. Sulitnya proses adaptasi teknologi seringkalo menjadi penghambat dalam peningkatan kemajuan ekonomi untuk dapat bersaing menghasilkan produksi yang tinggi dan berkualitas. Aspek yang tidak kalah penting adalah aspek keselmatan pelayaran. Rendahnya perhatian nelayan skala kecil terhadap aspek keselamatan harus menjadi concern karena perikanan tangkap yang sustainable  dan berdaya saing adalah perikanan tangkap yang mengedepankan aspek keselematan pelayaran.

*****

Oleh: Lantun Paradhita Dewanti

(Kepala Laboratorium Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Comments

comments