FISH AGGREGATING DEVICE (FAD), Alat Bantu Untuk Peningkatan Hasil Tangkapan Nelayan

oleh -

Penggunaan Fish Aggregating Device (FAD) atau di Indonesia dikenal dengan sebutan rumpon dalam kegiatan penangkapan ikan, telah menjadi alat bantu penangkapan yang banyak digunakan oleh nelayan.

Memiliki fungsi sebagai habitat buatan, rumpon menjadi pilihan nelayan dalam operasi penangkapan beberapa jenis alat tangkap, karena dapat menjadi tempat berlindung bagi beberapa jenis ikan sebagai komoditas tangkapan utama. Ketertarikan ikan di sekitar rumpon disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rumpon sebagai tempat naungan, sebagai tempat mencari makan, sebagai substrat tempat bertelur, sebagai tempat berlindung dari serangan ikan predator, dan sebagai titik kontak dan navigasi.

Telah banyak hasil peneltian yang menyatakan bahwa hasil tangkapan di sekitar rumpon dapat meningkatkan produktivitas tangkapan.

Rumpon diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dan menurunkan biaya operasional penangkapan, karena nelayan dapat memperhitungkan jarak antara pelabuhan dan daerah penangkapan ikan (tempat rumpon ditempatkan) yang akan dituju.

Penggunaan rumpon dapat menghemat biaya operasional, menghemat waktu untuk menangkap daerah, dan menghemat bahan bakar.

Secara umum konstruksi rumpon tetap terdiri dari pelampung berupa rakit bambu, gabus atau ponton yang terbuat dari baja/fiberglass, atraktor yang terbuat dari daun kelapa atau lontar, tali temali yang terbuat dari bahan alam khususnya serat rosella, baja dan pemberat/jangkar dari bambu.

Selanjutnya, ada pula jenis rumpon portable.  Rumpon ini dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan aktivitas penangkapan. Saat ini mulai berkembang rumpon portable yang dilengkapi dengan teknologi electric fish attractor yang dapat menarik gerombolan ikan dengan Panjang gelombang tertentu.

Selain kedua kelompok FAD di atas, beberapa jenis rumpon juga bersifat spesifik terhadap target spesies tertentu. Misalnya FAD untuk komoditas cumi-cumi atau FAD untuk bulu babi. Seperti diketahui bahwa saat ini kedua komoditas tersebut memiliki pangsa pasar yang potensial.

Figure 2. a. FAD untuk cumi-cumi sebagai target sasaran ; b. FAD untuk Bulu Babi sebagai target sasaran (Sumber: Syari et al 2016 & Murtado et. al. 2019)Rumpon dioperasikan di berbagai daerah di Indonesia. Berbagai jenis alat tangkap memanfaatkan rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan. Seperti pada alat tangkap purse seine yang beroperasi di Aceh, Sumatera Utara, Maluku dan beberapa wilayah Indonesia lainnya. Penggunaan rumpon pada alat tangkap purse seine biasanya digunakan pada siang hari, sedangkan pada malam hari alat purse seine dioptimalkan untuk lampu sebagai atraktan.

Baca Juga:  Pengaruh Kepadatan Pada Kelangsungan Hidup Lobster Budidaya : Informasi Penting Untuk Pembudidaya

Rumpon juga digunakan dalam alat tangkap kail dan pancing. Di Palabuhanratu (pantai selatan Pulau Jawa) pancing tonda dan pancing ulur menggunakan rumpon untuk menangkap kelompok spesies tuna. Beberapa penelitian menyebutkan bagamana FAD meningkatkan efektivitas penangkapan ikan.

Table 1. Various Research using FADs for increase the fishing production

No Efektivitas FAD Lokasi Sumber
1 Penempelan telur cumi lebih efektif pada rumpon berbentuk silinder Provinsi Bangka Belitung (WPP 711) Syari et. al. 2014Syari et. al. 2014
2 94 persen responden memiliki persepsi bahwa rumpon portable dapat meningkatkan produktivitas hasil tangkapan, namun terdapat juga 60 persen responden yang berpendapat bahwa penggunaan rumpon portable berpotensi menimbulkan konflik sosial Pulau Panggang, Kepulauan Seribu (WPP 712) Simbolon et. al. 2022
3 Rumpon jenis bambu lebih efektif dibandingkan dengan jenis rumpon drum plastik. Penangkapan purse seine lebih efektif dibandingkan dengan p Pulau Key Kecil, Maluku (WPP 715) Simbolon et. al. 2011
4 Keefektifan purse seine yang dioperasikan di sekitar rumpon sebesar 74,77 persen dan purse seine yang tidak dioperasikan di sekitar rumpon memiliki nilai efektivitas sebesar 25,23 persen. Pusong, Lhokseumawe Citu, Nagroe Aceh Darusalam (WPP 571) Chaliluddin et. al. 2018
5 Ikan madidihang yang tertangkap di perairan sekitar rumpon Samudera Hindia didominasi oleh ikan yang telah mengalami kematangan gonad atau diduga telah memijah. Bali dan Lombok (WPP 573) Muhammad 2012

 

6 Produktivitas purse seine dan handline di Pacitan yang dioperasikan di sekitar rumpon laut dalam mengalami penurunan Samudera Hindia Sebelah Barat (WPP 573)Samudera Hindia Sebelah Barat (WPP 573) Prayitno 2017Prayitno 2017
Referensi:

Chaliluddin, M. A., Aprilla, R. M., Affan, J. M., Muhammadar, A. A., Rahmadani, H., Miswar, E., & Firdus, F. (2018). The effectiveness of using FADs as fishing grounds in Pusong Waters, Lhokseumawe City. Depik, 7(2), 119-126.

Muhammad, N., & Barata, A. (2016). Size structure of yellowfin tuna (Thunnus albacares) caught in hand-line around FADs in the Indian Ocean south of Bali and Lombok. BAWAL Widya Capture Fisheries Research, 4(3), 161-167.

Murtado, H., Murtadho, M., & Santoso, A. E. (2019). TESTING FISH FISH FAD FRAMEWORK FOR LAND PUBLIC WATERS. Resource and Capture Engineering Research Bulletin, 16(2), 97-98

Simbolon, D., Yusfiandayani, R., Putra, D. R., & Limbong, M. (2022). IMPACT OF THE USE OF PORTABLE FADS ON PRODUCTIVITY, DEGRADATION OF FISH RESOURCES AND POTENTIAL SOCIAL CONFLICT OF TRADING FISHING. Indonesian Journal of Fisheries Research, 28(1), 7-17.

Syari, I. A., Kawaroe, M., & Baskoro, M. S. (2016). Comparison of the Effectiveness of Squid FADs by Season, Depth and Type of FAD. Indonesian Journal of Fisheries Research, 20(1), 63-72.

Prayitno, M. R., Simbolon, D., Yusfiandayani, R., & Wiryawan, B. (2017). Productivity of Fishing Gears Operated Around Deep Sea Fish Aggregating Devices. Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 8(1), 101-112.

Wudianto, W., Widodo, A. A., Satria, F., & Mahiswara, M. (2019). Study of deep sea FAD management as a tool for catching tuna in Indonesian waters. Journal of Indonesian Fisheries Policy, 11(1), 23-37.

*****

Oleh: Lantun Paradhita Dewanti (Kepala Laboratorium Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Comments

comments