Mendikbud Muhadjir Effendy Prihatin Penggunaan Bahasa di Medsos

oleh -
Muhadjir Effendy
Mendikbud Muhadjir Effendy didampingi oleh Kadisdik Jabar Ahmad Hadadi dan Kepala Balai Bahasa Jabar Abdul Khak

BANDUNG, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy membuka kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2017 di kantor Balai Bahasa Jawa Barat Jl Sumbawa kota Bandung, Jumat (10/3).

Acara yang diadakan oleh Ikatan Alumni Duta Bahasa Jawa Barat bekerjasama dengan Kemendikbud Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa ini merupakan agenda kegiatan tahunan yang dilaksanakan Balai Bahasa Jawa Barat yang saat ini diikuti oleh 400 siswa dari 750 siswa yang mendaftar perwakilan dari seluruh kota dan kabupaten di provinsi Jawa Barat.

Kegiatan ini mengusung tema “Pemartabatan Bahasa Daerah Melalui Budaya Literasi” yang digunakan sebagai kepedulian Balai Bahasa Jawa Barat tentang pentingnya peranan bahasa dalam pemertahanan kearifan lokal di Jawa Barat.

Muhadjir Effendy

Mendikbud pada sesi wawancaranya dengan wartawan di ruang Kepala Balai Bahasa Jawa Barat seusai mengikuti acara pembukaan menjelaskan bahwa pihaknya sangat menyambut baik dan mengapresiasi acara Pemilihan Duta Bahasa Pelajar tersebut, “Itu suatu kegiatan yang sangat bagus dan cerdas dalam rangka gerakan kesadaran berbahasa terutama bahasa daerah dan Indonesia secara baik, benar dan bertanggungjawab”, ujarnya.

Baca Juga:  PWI Gelar Kick Off Sekolah Jurnalisme Indonesia, Nadiem Makarim : Dunia Jurnalistik Tengah Bersaing dengan Kecerdasan Buatan

Menurutnya kegiatan itu harus terus disosialisasikan dan dikampanyekan dalam rangka mempersempit ruang gerak budaya “counter culture” penggunaan bahasa di media sosial yang sekarang cenderung vulgar dan semakin tidak bertanggungjawab yang berisi kata-kata dan bahasa yang menyakiti, intimidasi dan bahasa yang penuh dengan rasa menindas, “saya rasa itu cara yang kurang sehat ketika banyak kosa kata yang peyoratif dalam dunia pergaulan karena sangat berpengaruh terhadap tatanan bahasa itu sendiri, kosa kata peyoratif yang negatif merugikan kepentingan penggunaan bahasa Indonesia”, pungkasnya.

Baca Juga:  Nilai Rata-rata Unas SMA Yang Rendah Bukan Tolak Ukur Keberhasilan UN

Seleksi Pemilihan Duta Bahasa Pelajar ini melalui beberapa tahapan, seleksi awal adalah kriteria esai terbaik dilihat dari unsur tema, keselarasan tema dan isi, dan unsur bahasa (ejaan, diksi, tata kalimat), seleksi selanjutnya adalah Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan tes esai dalam tiga bahasa (bahasa Indonesia, bahasa daerah di Jawa Barat dan bahasa asing). “Pada tahapan finalnya nanti akan diikuti oleh 30 peserta yang akan digelar pada tanggal 23 Maret 2017 yang akan datang, dan akan dipilih peserta terbaik sebagai juara 1,2,3, harapan 1, harapan 2 putra/putri”, jelas Pembina Duta Bahasa Jabar Ade Mulyanah. (Stanly)

Comments

comments