Meidy Franky Kaat Jabat Ketua Umum DPP Manguni Indonesia

oleh -
Meidy Franky Kaat Jabat Ketua Umum DPP Manguni Indonesia

JAKARTA – Meidy Franky Kaat jabat Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Manguni Indonesia periode tahun 2022-2026 setelah terpilih dan dilantik di Anjungan Sulawesi Utara Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (19/3/2022).

Pelantikan DPP Manguni Indonesia ini, berdasarkan pada hasil Musyawarah Nasional (Munas) yang berlangsung sukses dan lancar pada tangggal 21-23 Januari 2022 lalu yang dilaksanakan secara jurdil di Kinasih Bogor dan menetapkan Meidy Franky Kaat sebagai Ketua Umum dan Denny Walla sebagai Ketua Pembina.

Meidy Franky Kaat terpilih menjadi Ketua Umum DPP Manguni Indonesia, setelah perolehan suaranya unggul atas calon lainnya, Recky R. Koraag, dengan selisih enam suara dari total 49 pemilih.

Baca Juga:  Tokoh Ormas Adat Sulut Serukan Semua Pihak Menahan Diri dan Jaga Kondusifitas Kota Bitung

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan harapan dari organisasi, dan segera berkonsolidasi dengan jajaran Manguni Indonesia di daerah untuk membangun semangat dan meningkatkan soliditas, terutama dalam membangun sinergi dan kerjasama dengan elemen masyarakat, pemerintah, serta TNI Polri,” kata Meidy Franky Kaat pada kesempatan tersebut.

Tidak ketinggalan, ia pun mengucapkan terimakasih kepada jajaran kepengurusan sebelumnya dibawah pimpinan Recky R Koraag.

“Saya juga ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Recky R Koraag yang telah memberikan kesempatan dan memberikan support dan semangat untuk saya memimpin Manguni Indonesia pada periode saat ini setelah MUNAS usai. Saya sangat mengapresiasi jiwa besar serta integritas beliau yang telah memberikan saran – saran agar memimpin Manguni Indonesia ini dengan baik dan saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk kemajuan kita bersama serta kemajuan bagi bangsa dan negara yang kita cintai ini,” pungkasnya.

Baca Juga:  Elemen Masyarakat Dukung Langkah Tegas BNI Pasang Plang di Atas Tanah yang Diklaim Milik John Hamenda

[Hans Montolalu]

Comments

comments