Jusuf Kalla Beri Penghargaan Kepada Sibat PMI, Ini Perannya di Kota Semarang

oleh -
oleh
Ketua umum PMI, HM. Jusuf Kalla saat menghadiri Latgab dan Temu Sibat di di Hutan Kota Wanamukti, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (foto: dokumentasi)
Ketua umum PMI, HM. Jusuf Kalla saat menghadiri Latgab dan Temu Sibat di di Hutan Kota Wanamukti, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (foto: dokumentasi)

SEMARANG , sorotindonesia.com – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), H.M. Jusuf Kalla memberikan penghargaan kepada kelompok masyarakat yang tergabung dalam program Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT). Dalam program tersebut PMI meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana dan kondisi darurat.

Wakil Presiden ke 10 dan 12 tersebut memberikan penghargaan dalam Latihan Gabungan (Latgab) dan Temu Sibat di Hutan Kota Wanamukti, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, kelompok Tenaga Sukarela (TSR) Sibat PMI Kelurahan Wonosari dan Padangsari berhasil mendapat penghargaan sebagai Pusat Unggulan Pelaksana Utama. Sedangkan Sibat PMI Kelurahan Bendan Duwur dan Kalipancur mendapat penghargaan sebagai Pusat Unggulan Pelaksana Pratama

Sekretaris PMI Kota Semarang, Ratnaningdyah Hasna Zahari, SH, MM mengapresiasi pencapaian tersebut. Ia menyebut Sibat berperan penting dalam menyiapkan masyarakat terhadap kemungkinan adanya musibah atau bencana.

“Sibat melakukan pelatihan dan simulasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana. Seperti melakukan mitigasi di daerah rawan bencana, pertolongan pertama, evakuasi, dan tanggap darurat,” ujar Ratna, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Rabu (2/10/2024).

Baca Juga:  Kapolres Cirebon Kota Polda Jabar Berikan Penghargaan Kepada Personel Berprestasi

Ratna bilang, masyarakat dilibatkan secara aktif dalam merencanakan, menilai, dan mengelola risiko bencana di lingkungan sekitar. “Sibat juga memberikan penyuluhan terkait risiko bencana dan langkah-langkah kesiapsiagaan. Ini mencakup sosialisasi tentang cara menghadapi banjir, gempa bumi, kebakaran, atau risiko lainnya yang mungkin terjadi di wilayah Kota Semarang,” paparnya.

Ratna melanjutkan, Sibat juga membantu mengidentifikasi wilayah rawan bencana di Kota Semarang dan merancang strategi mitigasi untuk mengurangi dampak bencana. “Mereka berperan dalam memperbaiki infrastruktur lokal, misalnya, memperbaiki saluran air untuk mencegah banjir atau membantu masyarakat mempersiapkan rencana darurat,” jelasnya.

DPSP

Setelah bencana berlalu, Sibat membantu dalam proses pemulihan dan rehabilitasi, baik fisik maupun psikososial. “Ini bisa mencakup perbaikan rumah, penyediaan air bersih, hingga pemulihan trauma bagi korban bencana,” katanya.

Baca Juga:  Gugum Gumbira, Maestro Jaipong Asal Bandung Terima Anugerah Tanda Kehormatan RI

Tidak hanya itu, lanjutnya, Sibat juga berperan aktif memberikan informasi terkait kebersihan dan kesehatan, terutama saat terjadi wabah Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti wabah Covid-19.

Kendati demikian, Ratna menyatakan bahwa Sibat tidak hanya bergerak secara internal, melainkan melakukan gerakan kolaborasi dengan Pemerintah seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, serta organisasi kemasyarakatan yang berada di kelurahan setempat.

Sekretaris PMI Kota Semarang saat memberikan penghargaan kepada delegasi kelompok Sibat yang berprestasi dalam Latgab dn Temu Karya Sibat di aula lt.4 gedung UDD PMI Kota Semarang. (foto: dokumentasi)
Sekretaris PMI Kota Semarang saat memberikan penghargaan kepada delegasi kelompok Sibat yang berprestasi dalam Latgab dn Temu Karya Sibat di aula lt.4 gedung UDD PMI Kota Semarang. (foto: dokumentasi)

Oleh karena itu, PMI Kota Semarang memberikan dukungan penuh terhadap program Sibat di wilayah kerjanya melalui berbagai inisiatif, baik dari segi pelatihan, penyediaan fasilitas, hingga koordinasi dengan pihak eksternal.

“PMI Kota Semarang secara berkala menyelenggarakan pelatihan untuk anggota Sibat, meliputi materi kesiapsiagaan bencana, pertolongan pertama, evakuasi darurat, pengelolaan logistik, dan komunikasi darurat,” ungkapnya.

Comments

comments