SEMARANG , sorotindonesia.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang telah mengumumkan pelajar dan mahasiswa yang menjadi pemenang seleksi Duta Kemanusiaan tahun 2024 dalam penutupan Bulan Dana PMI tahun 2024 di Gadung Moh. Ihsan Lt. 8, Balaikota Semarang, Sabtu (21/9/2024).
Para peserta telah melalui seleksi tertulis, wawancara dan berbagai kegiatan yang dirangkai dalam Bulan Kemanusiaan PMI Kota Semarang tahun 2024. Bulan Kemanusiaan merupakan re-branding PMI Kota Semarang dalam kegiatan bulan dana PMI yang dilakukan setiap tahun.
Sehingga praktik Bulan Kemanusiaan tidak sebatas menggalang dana dari elemen masyarakat. Namun lebih dari mengajak masyarakat untuk peduli dengan isu-isu kemanusiaan melalui berbagai kegiatan, salah satunya pemilihan Duta Kemanusiaan.
Menurut Ketua PMI Kota Semarang, Dr. dr. Awal Prasetyo, M.Kes., Sp.THT-KL Duta Kemanusiaan merupakan salah satu cara PMI dalam menyemai bibit kemanusiaan sehingga masyarakat bisa lebih peduli dengan persoalan kemanusiaan dan menekan bencana kemanusiaan.
“Ya, jadi memang strategi pembibitan semngat kemanusiaan itu kita arahkan melalui suatu mediasi,” kata Awal saat jumpa pers seusai kegiatan.
“Dan mediasi yang paling tepat untuk menyuarakan itu adalah dari orang muda oleh orang muda sehingga kami melakukan seleksi dan pembinaan sekaligus nanti penugasan kepada para duta Kemanusiaan sebagai corong kemanusiaan PMI Kota Semarang,” sambungnya.
Jadi Corong Isu Kemanusiaan
Awal melanjutkan, para Duta Kemanusiaan bertugas menyampaikan isu kemanusiaan yang menjadi fokus utama dalam satu tahu. Isu tersebut dimulai dalam rangkaian kegiatan Bulan Kemanusiaan
“Seperti tahun lalu kita fokus pada humanity for children and youth. Kita fokus agar anak-anak dan remaja tidak saling membully tidak saling melukai, mendicerai dan sebagainya,” jelasnya.
Sedangkan pada tahun 2024, kata Awal, PMI Kota Semarang mengambil tema atau fokus pada isu lingkungan hidup yang hijau. “Yang tahun ini kita fokus pada humanity for green life, kemanusiaan untuk lingkungan yang hijau,” paparnya.
Terkait evaluasi kegiatan Bulan Kemanusiaan, Awal Prasetyo menegaskan bukan pada jumlah nominal angka yang didapatkan dari penggalangan dana. Namun ia tekankan pada keberhasilan isu kemanusiaan itu berjalan efektif di masyarakat.