Tawarkan Solusi Atasi Dampak Perubahan Iklim, Yoyok-Joss Bakal Wujudkan Konsep Green City

oleh -
oleh
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor 02 Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joss) dalam sebuah kesempatan. Foto: dokumentasi
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor 02 Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joss) dalam sebuah kesempatan. Foto: dokumentasi

SEMARANG , sorotindonesia.com- Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut 02, AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) menggagas program Semarang Ijo Royo-royo yang merupakan salah satu dari delapan program unggulannya pada Pilwalkot 2024.

Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan, program Semarang Ijo Royo-royo bertujuan untuk mewujudkan Semarang sebagai “green city” yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Program ini juga dicetuskan untuk menghadapi perubahan iklim di masa depan.

“Program ini berfokus pada pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon, pembangunan taman aktif, dan penerapan skema vertical garden. Inisiatif ini juga bertujuan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan meningkatkan kualitas hidup warga,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (2/10/2024).

Baca Juga:  Bertemu Kader PSI di Semarang, Kaesang Minta All Out Menangkan Yoyok-Joss

CEO PSIS itu mengatakan, salah satu bentuk program Semarang Ijo Royo-royo ialah penanaman 1 juta pohon di seluruh titik di Kota Semarang.

“Penanaman 1 juta pohon, inisiatif besar untuk menanam pohon di seluruh kota, termasuk di daerah perkotaan dan pinggiran, guna meningkatkan tutupan hijau dan mengurangi emisi karbon,” ungkapnya.

Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor 02 Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joss) dalam sebuah kesempatan. Foto: dokumentasi
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor 02 Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joss) dalam sebuah kesempatan. Foto: dokumentasi

Sementara calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso megatakan, selain menanam pohon, pihaknya juga akan membangun taman aktif atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) hingga tingkat tingkat rukun warga (RW).

“Jadi kami membangun dan mengaktifkan ruang terbuka hijau di setiap RW untuk rekreasi warga, pendidikan lingkungan, dan kegiatan komunitas,” bebernya.

DPSP

Melalui program Semarang Ijo Royo-royo, Yoyok-Joss juga berencana menerapkan skema vertical garden. Pihaknya dapat membuat penggunaan skema vertical garden di bangunan perkantoran dan pendidikan untuk meningkatkan estetika kota dan kualitas udara.

Baca Juga:  Tinjau Kampung Nelayan Tambaklorok, Joko Santoso Komitmen Prioritaskan Pembenahan Kawasan Pesisir

Vertical garden atau kebun vertikal, dan sering disebut pula dengan dinding hijau, dinding hidup, bio walls, atau eco walls adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan lahan yang sempit dan terbatas dengan menggunakan dinding atau ruang secara vertikal dengan menutupinya dengan tumbuhan yang tumbuh di atas media tanam. (rf)

Comments

comments