Jaga Peninggalan Cheng Ho, Kota Semarang Masuk Aliansi Kota Pelestari Budaya Pesisir Jalur Sutera

oleh -
oleh
Pj. Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadhik bersama dengan perwakilan CAMSR, Tay Kak Sie Foundation, dan Sino-Nusantra Institute saat wawancara wawancara media di Gumaya Tower Hotel pada Jumat (16/5/2025). Foto: Rifqi/sorotindonesia.com
Pj. Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadhik bersama dengan perwakilan CAMSR, Tay Kak Sie Foundation, dan Sino-Nusantra Institute saat wawancara wawancara media di Gumaya Tower Hotel pada Jumat (16/5/2025). Foto: Rifqi/sorotindonesia.com

SEMARANG , sorotindonesia.com – Pj. Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadhik mengungkapkan bahwa semalam Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti telah meneken ajakan bergabung dalam City Alliance Maritime Silk Road (CAMSR) atau Aliansi Kota Pelestarian Budaya Konservasi Jalur Sutera Maritim.

Untuk itu ia berharap semua anggota CAMSR bisa menerima Pemkot Semarang sebagai anggota baru aliansi kota yang terpusat di Guangzhou China.

“Anggota yang sudah ada untuk menerima kami pemerintah kota Semarang bergabung bersama-sama di dalam City Alliance Maritime Silk Road ini,” kata Khadhik dalam jumpa pers seusai pembukaan Heritage Forum yang digelar CAMSR di Hotel Gumaya Tower, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga:  KPU Tetapkan Nomor Urut 2 Paslon Pilwalkot Semarang 2024

Selain itu Khadhik yang hadir bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho berharap bergabungnya kota lumpia dalam CAMSR bisa meningkatkan kerja sama kita untuk menjaga di berbagai sektor.

“Kami mohon nanti kita tingkatkan kerja sama budaya kita, bahkan kita juga tingkatkan kerja sama di sektor-sektor yang lain,” tuturnya.

Pj. Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadhik bersama dengan perwakilan CAMSR, Tay Kak Sie Foundation, dan Sino-Nusantra Institute saat wawancara wawancara media di Gumaya Tower Hotel pada Jumat (16/5/2025). Foto: Rifqi/sorotindonesia.com
Pj. Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadhik bersama dengan perwakilan CAMSR, Tay Kak Sie Foundation, dan Sino-Nusantra Institute saat wawancara wawancara media di Gumaya Tower Hotel pada Jumat (16/5/2025). Foto: Rifqi/sorotindonesia.com

Sebagai informasi, Heritage Forum dilakukan CAMSR bersama Sino-Nusantara Institute dan Tay Kak Sie Foundation. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melestarikan peninggalan sejarah jalur sutera di Nusantara yang salah satunya sebagaimana catatan sejarah pelayaran besar Laksamana Cheng Ho.

Sementara, Direktur Sino-Nusantara Institute, Ahmad Syaifuddin Zuhri menjelaskan, CAMSR merupakan aliansi dari kota di pesisir Timur yang menjadi jalur utama perdagangan China ke Nusantara atau yang dikenal dengan istilah jalur sutera.

DPSP

City Alliance Maritime Silk Road itu aliansi kota di pesisir timur di sepanjang pantai timur Tiongkok sampai Hindia selatan,” katanya.

Baca Juga:  Jika Tidak Diwaspadai, Sumber Daya Alam Indonesia Bisa Menjadi Petaka

Alumnus Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) yang mengambil gelar Strata dua dan tiga di negara yang dulu dijuluki Negeri Tirai Bambu ini melanjutkan, CAMSR memiliki visi besar untuk melestarikan jejak peradaban maritim hingga diakui oleh dunia internasional.

Comments

comments