“Ada 34 kota yang dari Tiongkok yang berdiri pada tahun 2018, dan sekarang dipimpin oleh Kota Guangzhou. Mereka visinya adalah bersatu untuk yang memiliki peradaban maritim untuk melestarikan kebudayaan heritage, culture, tourism. Setelah itu, jangka panjangnya mereka akan mendaftarkan jejak-jejak peradaban maritim ini ke UNESCO,” urainya.
Ia lanjut menerangkan, dari aliansi 34 kota di China kemudian merambah ke Indonesia yang telah dimulai dengan bergabungnya Cirebon sebagai anggota ke-35. Tahun ini, Kota Semarang akan menyusul menjadi anggota CAMSR yang ke-36 setelah diresmikan pada akhir tahun ini.
“Tahun lalu Cirebon yang sudah menjadi anggota ke-35 di CAMSR, dan hari ini sangat bersejarah di kota Semarang, hari ini kota Semarang diundang untuk mengajukan aplikasi untuk mendaftar bergabung di CAMSR. Semarang akan menjadi anggota ke-36 setelah di akhir tahun ini akan disahkan di pertemuan tahunan CAMSR di provinsi Zhejiang kota Lishui,” jelasnya.
Menurut dia, kota Semarang dipilih untuk bergabung menjadi anggota CAMSR karena memiliki potensi jejak peradaban maritim dari jalur sutera, salah satunya ditinggalkan oleh Laksamana Cheng Ho.
“Kenapa Semarang dipilih? Karena Semarang mempunyai potensi jejak peradaban maritim yang sangat kaya, salah satunya jejak maritim Laksamana Cheng Ho terus jejak maritim kampung Pecinan, dan lain sebagainya. Di luar itu kerja sama potensi ekonomi yang ingin dikembangkan kota Semarang bersama 35 kota yang lain,” tutupnya. (qq)