Hangry Kini Hadir Di Kota Bandung, Tawarkan Kuliner Khas Nasional Serta Korea Dan Jepang Dalam Satu Dapur

oleh -
Hangry Kini Hadir Di Kota Bandung, Tawarkan Kuliner Khas Nasional Serta Korea Dan Jepang Dalam Satu Dapur
Head of Marcomm Hangry, Rei Safia, bersama Head of Business Partnership Hangry, Elviro Novianus, saat gelaran konferensi pers di Bandung, Kamis (14/1/2021).

BANDUNG, sorotindonesia.com,- Multi brand virtual restaurant pertama di Indonesia yang kini sedang populer, Hangry, hadir di Kota Bandung. Dengan konsep satu kitchen dengan 5 brand sekaligus, yakni Moon Chicken yang menyajikan ayam goreng ala Korea dengan ragam rasa yang bisa dipilih, San Gyu yang menyajikan rice bowl ala Jepang, Dari Pada yang merupakan brand sajian minuman berbahan dasar kopi, susu dan yakult serta yoghurt, Nasi Ayam Bude Sari yang menyajikan menu nasi ayam dengan resep khas Indonesia, serta Ayam Koplo, ayam geprek dengan resep yang khas ala Indonesia, pastinya menjadi restoran yang sangat menarik.

Lokasi gerai Hangry di Kota Bandung yang berada di Jalan Dipati Ukur ini, memiliki layanan take away dan delivery online bekerjasama dengan transportasi online terkemuka. Selain itu, pada kesempatan promo, diberikan diskon menarik yang dipesan melalui platform digital Hangry App dan juga transportasi online.

Mengenai cita rasa produk kuliner yang ditawarkan oleh Hangry, tentu saja tidak akan mengecewakan pelanggan, karena memiliki cita rasa yang juga cocok bagi lidah orang Indonesia pada umumnya, serta sudah melewati tahapan trial yang ketat. Dan ini dibuktikan dengan ekspansi gerai Hangry yang dengan cepat bertumbuh. Mulai dari satu gerai yang berada di Sudirman Park Jakarta pada bulan November 2019, dengan banyaknya permintaan kini terus berkembang hingga memiliki 41 gerai di Jabodetabek dan Bandung.

Baca Juga:  Horison Ultima Bandung Sajikan Menu Spesial Februari, Ikan Dori Sambal Matah
Ayam Koplo Family by Hangry

“Misi kami adalah memberikan kegembiraan pada tiap momen pelanggan,” kata Rei Safia, Head of Marcomm Hangry saat gelaran press conference yang bertajuk #HangryAyaDiBandung di de Braga by Artotel, Bandung, bekerjasama dengan Garasi Komunikasi, Kamis (14/01/2021).

Turut juga sebagai pembicara adalah Elviro Novianus, Head of Business Partnership Hangry. Dijelaskannya bahwa pembukaan Hangry di Kota Bandung ini sudah melalui riset dan analisa data yang panjang.

“Kota Bandung memiliki potensi dan peluang yang besar sebagai salasatu kota yang paling berkembang dari sisi bisnis dan daya beli masyarakatnya,” kata Elviro.

“Dengan pencapaian dan perkembangan Hangry hingga saat ini, Hangry memiliki tujuan untuk menjadi Top of Mind masyarakat akan produk makanan dan minuman di Indonesia,” kata Elviro Novianus.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Elviro bahwa dalam proses bisnisnya, Hangry terinspirasi dari model Cloud Kitchen.

“Cloud Kitchen yakni di mana terdapat satu lokasi dapur yang digunakan beberapa Brand makanan dan minuman untuk memproses pesanan konsumen dan menyajikannya dalam kemasan siap antar,” ungkapnya.

Asal Nama Hangry!

Nama Hangry itu memiliki cerita dari para founder yang berempati pada pelanggan.

“Ya, sedikit ada dasar ceritanya terkait dipilihnya nama Hangry ini,” jelas Rei Safia.

“Jadi memang para founders kami itu gemar makan,” ucapnya sambil tersenyum. “Mereka sebetulnya memahami behavior atau perilaku para pelanggan kalau sudah lapar, itu mudah terbawa emosi atau marah, maka dari itu kita membuat nama yang berasal dari gabungan kata hungry dan juga angry, dan itu juga kita artikan sebagai suatu reminder untuk semua karyawan kami bahwa pelanggan tidak boleh disajikan makanan yang tidak enak, dan tidak boleh lama. Jadi, kita harus bisa jamin sudah pasti enak dan sudah pasti cepat. Itu alasan utama membangun nama Hangry,” jelasnya.

Baca Juga:  Ngikan Yuk Sherlock Bandung Diserbu Pengunjung

Lebih lanjut diterangkan oleh Rei Safia bahwa setiap produk bisa mewakili selera pelanggan berdasarkan cita rasa.

Aburi Sambal Gyudon by Hangry

“Masing-masing brand mempunyai cita rasa yang berbeda, tipe target pelanggan pun berbeda, pelanggan yang mungkin gemar makanan Jepang, tidak selalu menginginkan makanan Korea dan sebagainya. Jadi kita sengaja membangun brand-brand itu berdasarkan cita rasa apa yang disukai oleh pelanggan. Untuk sekarang kita masih fokus pada 3 cita rasa, yaitu cita rasa khas Indonesia, cita rasa Jepang dan cita rasa Korea. Dari situ pun kita punya tahap research dan development untuk produk-produk baru, itu lumayan ketat. Kita harus selalu yakin pasti bahwa kita launching produk dan cita rasa baru, produk-produk tersebut pastinya harus passing dari fase tim F&B,” urai Rei Safia.

“Setiap menu yang di launch oleh Hangry, kita sudah menjamin produknya disukai oleh pelanggan,” kata Rei Safia.

[st]

Comments

comments