Kuliner Khas Manado, Ronny Sompie : Komponen Kuat Pendukung Pariwisata

oleh -
Kuliner Khas Manado, Ronny Sompie : Komponen Kuat Pendukung Pariwisata
Tinutuan atau bubur manado, salasatu kuliner khas Sulut yang kini telah masuk daftar warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud.

MANADO, sorotindonesia.com – Kuliner khas Manado, diantaranya tinutuan, nasi kuning, pisang goreng goroho (pisang khas Sulawesi Utara), pampis, cakalang fufu, ayam woku, mie cakalang, dan gohu, adalah deretan nama makanan yang tidak akan sulit kita jumpai kala jalan-jalan ke daerah yang dikenal dengan sebutan daerah nyiur melambai tersebut.

Bahkan ada diksi yang mengatakan bahwa kita belum bisa mengklaim pernah menginjakan kaki di Kota Manado bila belum mencicipi bubur manado, yang menurut bahasa lokal disebut tinutuan.

Nah, bagi orang yang baru melihat bubur manado, mungkin akan merasa aneh. Pasalnya, tidak seperti bubur ayam yang umum kita jumpai misalnya di kota Jakarta, bubur manado ini adalah bubur beras yang olahannya dicampur dengan sayuran (biasanya daun gedi), jagung, labu kuning atau ubi (batata), dan rempah, ditambah dengan gorengan ikan asin dan sambal roa sesuai selera. Rasanya? dijamin bakal jatuh cinta saat pertama menyentuh lidah dan tentunya bikin ketagihan untuk kemudian ngangenin.

Hal tersebut bisa dibuktikan saat Kota Manado kedatangan tamu, yakni calon presiden yang diusung oleh PDIP, Ganjar Pranowo, Kamis (18/5/2023), untuk menghadiri sejumlah undangan.

Ganjar yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah, adalah sosok yang hobi berolahraga. Di kesempatan kunjungannya ke Manado, ia tak meninggalkan hobinya itu dengan melaksanakan olahraga lari pagi di kawasan Megamas yang lokasinya berdekatan dengan bibir pantai.

Baca Juga:  Ganjar Pranowo Jalan Sehat Bareng Warga Gajahmungkur, Pamitan Setelah 10 Tahun Bertetangga

Usai berolahraga, Ganjar mendapat suguhan kuliner khas Manado untuk sarapan, didampingi sejumlah tokoh Sulut. Menu yang disajikan kepadanya antara lain bubur Manado, nasi kuning, pisang goreng goroho, juga jagung rebus.

Ganjar tampak sangat menikmati kuliner yang disajikan dan memuji citarasa dari makanan khas Manado tersebut.

“Makanannya enak banget,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari portalĀ beritamanado.com.

Ronny Sompie : Kuliner Khas Manado Sarana Pendukung Membangun Pariwisata Di Sulawesi Utara

Kesempatan terpisah, menanggapi terkait dengan kuliner khas Manado yang antara lain disajikan kepada Ganjar Pranowo, tokoh nasional asal kawanua Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny F. Sompie, S.H, M.H., menyebutkan bahwa itu merupakan cara yang hebat untuk menjamu tamu.

“Cara menjamu seorang Gubernur Jateng yang datang ke Sulut, khususnya Kota Manado dengan makanan khas Manado, adalah cara yang hebat dan sesuai dengan keinginan kita memperkenalkan kuliner khas Sulut kepada setiap tamu yang datang ke Sulut, termasuk ke Kota Manado,” sebutnya, (18/5/2023).

Tokoh nasional asal Kawanua, Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny F. Sompie, S.H, M.H.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Ronny Sompie yang juga Ketua Dewan Pembina Kerukunan Keluarga Kawanua ini, bahwa tinutuan, nasi kuning, pisang goreng goroho, dodol dengan jagung rebus yang disajikan kepada Ganjar Pranowo sebagai menu sarapannya, adalah kuliner khas Kota Manado yang mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.

Baca Juga:  PT Kaya Ilmu Bermanfaat Gelar Bedah Buku Exit Strategy Polemik Migran Indonesia, Karya Tulis Irjen Pol (Purn) Ronny Sompie

“Terutama tinutuan atau bubur Manado yang sudah tercatat menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda milik Sulawesi Utara, selain cakalang fufu, kolintang, figura, batifar saguer,” jelasnya.

Menurutnya, kuliner tradisional berbasis kearifan lokal khas Sulawesi Utara ini bisa menjadi daya tarik wisata yang menarik dan tak terlupakan.

“Sulut memiliki kekayaan alam yang luar biasa sebagai daya tarik wisata, komponen lainnya yang penting adalah seni budaya dan juga kuliner. Diseminasi informasi tentang kuliner atau makanan khas Manado ini sangat penting untuk mendukung pembangunan pariwisata di Kota Manado. Oleh karena itu, saya memberikan apresiasi dan salut terhadap cara penyajian kuliner khas Manado ini kepada tamu yang datang ke Kota Manado,” tutur Ronny Sompie.

Ia juga berharap, selain pemerintah, komponen masyarakat lainnya juga memiliki peran strategis dalam melestarikan dan mengembangkan warisan tak benda khas Sulut.

“Kalau bukan torang (kita) yang mengenalkan makanan khas Manado, kong (lalu) siapa lagi? Mari jo torang teruskan pelestarian warisan tak benda khas Sulut sebagai penunjang pembangunan Pariwisata Budaya di Sulut ke depan,” pungkasnya.*

Comments

comments