Doni Monardo Kunjungi Wanadri Di Taman Buru Masigit Kareumbi

oleh -
Doni Monardo Kunjungi Wanadri Di Taman Buru Masigit Kareumbi

sorotindonesia.com, KAB. SUMEDANG,- Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen TNI Doni Monardo kunjungan silaturahmi ke pos Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri di Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK), Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jumat (1/11/2019) malam.

Kunjungan Doni Monardo ke wilayah konservasi yang masuk kawasan hulu Sungai Citarik ini, didampingi oleh Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, dan disambut serta diterima oleh Ketua Umum Dewan Pengurus XXVI Wanadri, Rafi Respati, dan Sandyakala Ningtyas selaku Manager Unit Pengelola Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) Wanadri beserta jajaran Basarnas Bandung.

Pada kesempatan itu, Doni Monardo beserta rombongan menerima paparan dari Sandyakala terkait dengan kegiatan konservasi di kawasan TBMK yang meliputi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung.

Doni Monardo pada giliran pengarahannya menjelaskan, “Jawa Barat adalah penghasil air termasuk untuk Ibu Kota. Jadi, kalau Jawa Barat ini rusak, banyak yang akan kesulitan air,” ucapnya.

“Bagaimana orang hidup tanpa air? Jadi yang harus dilakukan adalah memperkuat kapasitas seluruh komponen yang memiliki kontribusi terhadap kelangsungan hutan. Hutan kita, alam kita,” jelas Doni.

Dituturkan lebih lanjut oleh Doni Monardo, “Saya ikut prihatin bila kawasan hutan di Jawa Barat ini tidak terlindungkan. Kalau tidak salah tinggal 12 persen, sisanya sudah berubah menjadi perkebunan, pertanian dan juga pemukiman. Saya juga belum tau apakah TBMK ini masuk diantara 12 persen tadi,” tuturnya.

“Berbicara tentang hulunya Sungai Citarum, 88 ribu hektar hutan sudah berubah fungsi menjadi kawasan non hutan. Antara lain jadi kebun kentang, wortel, atau tanaman semusim. Makanya pada musim hujan sering terjadi banjir,” ujarnya.

Doni Monardo juga menyinggung tentang kebakaran hutan yang terjadi di beberapa bagian belahan dunia.

Baca Juga:  Sektor 21 Satgas Citarum Bangun Taman Ikon Di Bantaran Sungai Cipamokolan

“Sekarang ini banyak terjadi kebakaran, seperti di California Amerika Serikat, ratusan ribu orang sudah diungsikan. Lalu di Australia Selatan, kemudian juga di Eropa (Spanyol dan Jerman), bahkan Jerman merubah pola pemilihan tanaman untuk kawasan hutan mereka. Jerman sedang mencari jenis pohon yang relatif tahan api,” ungkapnya.

Dikatakan oleh Doni Monardo, “Di Indonesia juga ada jenis pohon yang relatif tahan api, namanya laban. Tanaman ini banyak tumbuh di kawasan hutan gambut,” kata Doni Monardo.

Doni Monardo juga berpesan, “Kegiatan konservasi atau kegiatan lain yang bertujuan untuk melestarikan alam sangat diperlukan dorongan partisipasi dan kepedulian dari masyarakat,” pesannya.

Pada arahannya, Doni Monardo mengarahkan agar Wanadri dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan komponen masyarakat dalam mendukung kegiatan konservasi, agar program serta kegiatan yang diselenggarakan oleh Wanadri dapat berjalan dengan maksimal.

Doni Monardo Kunjungi Wanadri Di Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK)

Wanadri Apresiasi Kehadiran Doni Monardo ke Taman Buru Masigit Kareumbi

Ditemui oleh wartawan seusai pengarahan dan silaturahmi dengan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Sandyakala atau yang akrab disapa dengan panggilan Eco, menjelaskan, “Alhamdulillah, Pak Doni berkenan mengunjungi dan bersilaturahmi dengan kita disini, disela kesibukan beliau,” jelasnya.

“Pak Doni adalah anggota luar biasa Wanadri, Wanadri Kehormatan (WK), jadi beliau kesini itu sama dengan pulang ke rumah,” kata Eco.

“Dari dulu Pak Doni ingin bisa hadir kesini, tapi baru sekarang bisa terlaksana, meski waktunya hanya sebentar dan di tengah-tengah kesibukannya. Minimal beliau telah memberikan motivasi kepada kita disini,” ungkapnya.

Diceritakan oleh Eco, Wanadri berada di TBMK untuk melakukan perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan kawasan.

“Jadi, ada tiga poin penting. Di dalam programnya turun menjadi enam, bekerjasama dengan pemangku kawasan, yaitu BKSDA Provinsi Jawa Barat, LH dan Kehutanan. Enam program tersebut diantaranya adalah konservasi, yang menjadi unggulannya adalah wali pohon,” jelasnya.

Baca Juga:  Dansektor 21 Satgas Citarum Cek IPAL PT PMTI Solokan Jeruk

Diterangkan oleh Eco, “Wali pohon itu memberi ruang kepada publik untuk ikut partisipasi menanam. Siapapun yang berkeinginan menanam pohon, di program wali pohon ini bisa difasilitasi. Wali tinggal membiayai asuhannya (pohon), tidak perlu ikut menanam ke hutan. Tapi wali sendiri yang ingin menanamnya juga dipersilahkan. Prinsipnya, wali bisa setiap saat menengok pohonnya,” terangnya.

Diterangkan lebih lanjut oleh Eco, “Kita punya sistem monitoring lewat web site yang bisa dilihat publik. Jadi, yang mengadopsi pohon, namanya teregister, bisa lihat pohonnya berada di koordinat dan foto plot lokasi mana,” terangnya lagi.

Selain konservasi pohon, pihak Wanadri di TBMK juga mengelola area penangkaran rusa jawa. “Disini ada penangkaran rusa jawa, kita ingin rusa ini kembali lagi populasinya,” harap Eco.

Untuk pekerjaan penanaman dan peneliharaan pohon, Wanadri bersinergi dengan warga sekitar TBMK.

“Jika sedang banyak menanam, bisa melibatkan 120 hingga 150 orang warga sekitar. Jadi, mulai dari pembibitan, menanam, membuka jalur, memelihara, adalah masyarakat. Wanadri membangun pengelolaan dan data base-nya. Dari mandor, tim tanam dan tim pemeliharaan, masyarakat yang atur,” ungkap Eco.

Menurutnya, warga sekitar banyak yang berprofesi sebagai buruh tani yang tidak memiliki lahan. Sehingga pas bukan musim tanam, mereka tidak memiliki pekerjaan.

“Pekerjaan lainnya ya ini, menanam dan memelihara pohon,” ujarnya.

Untuk penanaman kembali pohon, diungkapkan oleh Eco, areanya masih luas. “Kita baru menanam di luas area 175 hektar dari 1.200 hektar, masih perlu dukungan dari yang lain,” pungkasnya. [St]

Comments

comments