MANADO – Guna melestarikan salasatu warisan budaya asli Minahasa, yakni tarian Kabasaran, kini sudah terbentuk Asosiasi Kabasaran Seluruh Indonesia (AKSI) yang telah dilaksanakan peluncurannya pada hari, Sabtu (18/12/2022) lalu di Kafe Sabua Kabasaran Malalayang, Kota Manado.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah komunitas Kabasaran, pemerhati budaya, ormas adat, Tonaas Bantik Ronny Mopay dan Akademisi Dr Michael Barama.
“AKSI dibentuk setelah diadakan pertemuan secara bersama-sama dengan kelompok dan grup sanggar seni serta pemerhati tarian Kabasaran yang datang dari berbagai tempat di Minahasa, sebagai wadah pemersatu untuk melestarikan tarian Kabasaran,” kata Sekertaris AKSI, Royke Kumaat dalam laporan berita acara yang dibacakannya.
“Segala kegiatan yang menyangkut dengan tarian Kabasaran khususnya di tanah Minahasa dan umumnya di Indonesia, memiliki satu wadah untuk mengakomodir pelaksanaannya,” tambahnya.
Untuk kegiatan tarian Kabasaran dalam wadah AKSI, lanjut Royke Kumaat, telah disusun AD/ART.
“Sehingga untuk pengurus dan anggota AKSI ini akan menyerahkan hak dan kewajibannya sesuai dengan AD/ART dan kode etik tugas pokok serta fungsi AKSI,” tegasnya,
Sebelumnya, pada rapat pertama pembentukan AKSI, telah menunjuk dan mengangkat pengurus inti Dewan Pengurus Pusat AKSI, yakni Stephen ‘Babe’ Liow (Ketua), Royke Kumaat (Sekertaris), dan Max Togas (Bendahara).
Rangkaian peluncuran AKSI ini, juga digelar ibadah Natal bersama serta perayaan ulang tahun ke-70 Dicky Maengkom yang diangkat menjadi Tonaas Wangko Tua.**