Warga Sambut Gembira Normalisasi Sungai Citarik di Solokanjeruk, Harapkan Wilayahnya Bebas Banjir

oleh -
Warga Sambut Gembira Normalisasi Sungai Citarik di Solokanjeruk

KAB. BANDUNG – Elemen masyarakat dan warga menyambut positif dan gembira dengan adanya normalisasi pengerukan sedimentasi Sungai Citarik yang berlokasi di Kecamatan Solokanjeruk, tepatnya di Desa Solokanjeruk hingga ke Desa Padamukti.

Hal tersebut diantaranya diungkapkan oleh Sodikin (41), warga Desa Solokanjeruk RT 04 RW 11, yang mendambakan sekitar tempat tinggalnya bebas dari banjir.

“Selama saya tinggal disini, jika turun hujan deras apalagi semalaman, air sungai sering meluap sampai ke rumah warga. Alhamdulillah, setelah ada pengerukan walau masih sekitar 300 meter, air sungai sudah tidak meluap, kecuali dari selokan-selokan,” ungkapnya, Jumat (5/5/2023).

Oleh karena itu, Sodikin menyampaikan terimakasihnya kepada pemerintah, terutama kepada Satgas Citarum Sektor 21 yang terjun langsung melaksanakan kegiatan normalisasi Sungai Citarik tersebut.

“Kami berterimakasih kepada Satgas Citarum Sektor 21 dengan adanya kegiatan pengerukan Sungai Citarik ini. Warga sudah mendambakan aksi bagaimana untuk menanggulangi banjir,” ucapnya.

Menindaklanjuti pengerukan yang sedang dikerjakan, Sodikin yang juga aktif dalam Forum Peduli Sungai Citarik sudah berniat akan menanami bantaran sungai dengan tanaman pohon keras bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Bandung.

“Insya Allah, kami sudah berencana untuk turut berperan aktif melaksanakan penanaman pohon keras di bantaran sungai untuk memperkuat tanah dan resapan air bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Bandung dan tentunya Satgas Citarum,” pungkasnya.

Baca Juga:  Kolam Ikan Lengkapi Taman Kehati Cimahi

Hal senada juga dikatakan oleh H. Mamat selaku ketua aliansi LSM dan Ormas Solokanjeruk yang siap membantu pekerjaan normalisasi dari sisi penanganan tanah hasil pengerukan.

“Kami tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan normalisasi yang sekarang sedang dilaksanakan oleh Satgas Citarum. Tapi kami siap membantu bila diperlukan untuk menangani tanah buangan hasil pengerukan,” kata H. Mamat saat dihubungi oleh sorotindonesia.com, Jumat (5/5/2023).

“Semoga dengan pekerjaan normalisasi yang dilaksanakan ini, banjir bisa berkurang karena sungai akan semakin lebar dan dalam,” tandasnya.

Kesempatan terpisah, kegiatan normalisasi ini juga mendapat tanggapan positif dari pelaku usaha di bidang tekstil, diantaranya dari Yogi Sunandar, pimpinan CV Palapa Jaya Textile Solokanjeruk.

“Alhamdulillah, dengan adanya pengerukan sedimentasi Sungai Citarik ini, semoga aliran air berjalan bagus dan lancar, tidak terjadi banjir lagi,” harapnya, Sabtu (6/5/2023).

Yogi Sunandar.

Diungkapkan oleh Yogi bahwa usahanya kerap terdampak bila terjadi banjir, lantaran proses produksi dan distribusi jadi terganggu.

“Bila datang banjir, air di kawasan industri bisa merendam hingga sebatas paha orang dewasa. Oleh sebab itu, kami sangat berterimakasih atas upaya Satgas Citarum dalam rangka normalisasi Sungai Citarik ini,” pungkas Yogi yang kini memiliki 40 orang karyawan yang bekerja di perusahaannya.

Baca Juga:  Satgas Citarum Sektor 21 Sub 12 Korve Di Aliran Sungai Ciwidey Kampung Bojongnangka

Diberitakan sebelumnya, Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor Solokanjeruk sejak awal April 2023 lalu telah mulai melaksanakan kegiatan normalisasi Sungai Citarik, antara lain pengerukan sedimentasi yang menjadi penyebab pendangkalan sungai serta pelebaran sungai, termasuk penataan bantaran.

“Alhamdulillah, saat ini kami sedang mengerjakan normalisasi Sungai Citarik, mengeruk sedimentasi yang selama ini menyebabkan pendangkalan sungai,” kata Dansubsektor Solokanjeruk, Serma Agus Sumarna beberapa waktu lalu dihadapan media.

Menurutnya, sebelum pengerjaan normalisasi ini dilaksanakan, bekerjasama dengan komponen masyarakat lainnya juga telah melakukan sosialisasi kepada warga, terutama yang memiliki tanaman musiman di bantaran sungai.

“Ya, sosialisasi kita sudah lakukan sebelum pengerjaan pengerukan, dan ini akan terus menerus, mengingat kegiatan normalisasi sungai ini di sepanjang kurang lebih empat kilometer (kiri dan kanan sungai). Alhamdulillah, warga responnya positif,” ungkap Agus Sumarna.

Sungai Citarik yang dikeruk ini kedalamannya hingga sekitar tiga meter, sebagian tanah hasil pengerukan ditata menjadi tanggul penahan air dan sebagiannya lagi diangkut dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat untuk berbagai keperluan.*

Comments

comments