Kepala Desa Mekarmaju Pasirjambu Siap Dorong Budidaya Cacing, Sarana Mengatasi Limbah Kohe

oleh -
Kepala Desa Mekarmaju Pasirjambu Siap Dorong Budidaya Cacing, Sarana Mengatasi Limbah Kohe
Kepala Desa Mekarmaju Pasirjambu, Usep Bunyamin, saat diwawancarai wartawan didampingi tokoh masyarakat dan personel Satgas Citarum Sektor 21. [foto; dok.]

KAB. BANDUNG, sorotindonesia.com – Kepala Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu, Usep Bunyamin, menyatakan siap membantu dan mendorong budidaya cacing tanah jenis ANC yang kini sedang mulai digalakkan oleh tokoh masyarakat dan peternak sapi yang selama ini dibina oleh personel Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor Soreang.

“Insya Allah, kami dari pemerintah desa siap membantu warga dalam upaya mengurangi limbah kohe (kotoran hewan) yang masuk ke sungai melalui kegiatan budidaya cacing,” ucap Usep Bunyamin beberapa waktu lalu dihadapan awak media.

Bentuk bantuannya, terang Usep, lewat pembuatan sarana budidaya cacing dan bak penampungan kohe di tahun 2023 ini. Cacing jenis ANC sendiri dinilai cukup efektif untuk mengurai kohe dan sampah organik serta bernilai ekonomi, dari limbah menjadi berkah.

“Saya pribadi dan atas nama warga masyarakat Desa Mekarmaju mengucapkan terimakasih karena andil dari prajurit Kodam III/Siliwangi di desa kami yang telah berkontribusi menyumbangkan ilmu dan tenaganya, sehingga kami bisa termotivasi dan terdorong. Terus terang saja, masyarakat dalam menangani sampah dan terutama peternak kesadarannya belum maksimal tanpa ada dorongan seperti dari bapak-bapak Satgas Citarum ini. Sehingga sekarang kami lebih kuat kebersamaannya,” urainya kala meninjau salasatu sarana budidaya cacing milik warga bersama Ketua RW 06 Utar Tarsidi dan personel Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor Soreang, Serka Eri Krisyana.

Baca Juga:  Dansektor Satgas Citarum Hadiri FGD KKN Tematik Citarum Pentahelix Di UPI

Diungkapkan oleh kepala desa yang energik ini, bahwa pihaknya bersama peternak dan tokoh warga sudah berupaya selama ini agar kohe tidak mencemari badan air, namun hasilnya masih belum maksimal.

“Kami tidak ingin desa kami disebut sebagai penyumbang pencemaran sungai. Maka dari itu, sebagian besar kohe dikelola untuk pupuk pertanian, tapi masih ada yang belum terserap. Sehingga kita disini akan menggalakan kembali budidaya cacing tanah dan pihak desa siap memfasilitasinya,” ungkapnya.

Namun demikian, dikatakannya bahwa untuk menggalakkan budidaya cacing tanah ini, pihaknya masih membutuhkan bantuan kolaborasi bersama pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah dan juga pebisnis atau investor.

“Ya, kami disini memiliki potensi hasil produksi untuk pupuk dan cacing dengan maksimal. Namun tentunya kami masih membutuhkan pihak lain atau investor untuk menyukseskan program kami ini. Seperti halnya terkait dengan proses pengelolaan produksi, pengemasan, dan pemasaran,” pungkas Usep Bunyamin.

Baca Juga:  Pencemar Lingkungan Jangan Main-main! Berkeliaran Buang Sampah Seenaknya, Sanksi Sosial Menanti

Kesempatan terpisah Ketua RW 06 Caringin Desa Mekarmaju, Utar Tarsidi, menyebutkan bahwa mayoritas penduduk di wilayahnya bergerak di bidang usaha peternakan sapi yang selama ini tersandera dengan persoalan kohe dan merasa terbantu dengan upaya yang didorong oleh personel Satgas Citarum Sektor 21 Serka Eri Krisyana untuk menggalakkan budidaya cacing.

“Berkat dorongan dari Pak Erik (Serka Eri Krisyana) dan saat ini ditunjang kepala desa, kami termotivasi dan semangat kembali untuk membangun ekosistem usaha budidaya cacing,” ucapnya.

Menurutnya, kendala yang pernah terjadi adalah di sisi pemasaran. Namun kini terbantu oleh Satgas Citarum dan market place.

“Cacing tanah jenis tiger dan ANC ini banyak manfaatnya, selain bisa untuk pangan unggas atau umpan pancing ikan, juga kabarnya dibutuhkan untuk bahan produksi industri tertentu. Untuk proses budidayanya hingga panen dari empat sampai tujuh hari, tergantung juga dari keinginan pemesan. Terimakasih kepada Pak Erik dan jajarannya dalam mengupayakan prosesnya,” tandas Utar Tarsidi.*

Comments

comments