SOROTINDONESIA.COM – Semarang , Nur Arif, warga asli Semarang pangling saat mengunjungi kebun binatang Semarang (Semarang Zoo), Minggu (31/7). Dirinya yang belum pernah mengunjungi kebun binatang yang berada di perbatasan kota Semarang dengan Kabupaten Kendal sejak pandemi menilai Semarang Zoo menjadi jauh lebih menarik.
Ia yang berwisata bersama keluarganya mengaku tidak mengetahui perawatan satwa dan perbaikan yang ada di Semarang Zoo selama pandemi. Namun yang pasti bapak dua anak ini pangling dengan beberapa perubahan yang terjadi, terutama pada kandang burung (aviary).
“Masalahnya sudah lama belum ke sini (Semarang Zoo), sejak sebelum pandemi kan belum boleh ke sini. Nah, ini malah sudah jadi berubah (jadi lebih bagus),” gumamnya.
Ia pun mengakui perbaikan kandang burung berbentuk kubah (doom) dan aviary yang baru menggantikan kandang lama yang terpisah-pisah. Menurut dia aviary nampak lebih menarik dengan aneka burung yang ditempatkan di satu lokasi.
“Kandang yang baru ini lebih baik daripada yang lama. Karena saat ini kan jadi satu. Kalau dulu masih jauh-jauh (kandang terpisah),” ucapnya.
Untuk diketahui, kndang baru tersebut memang dalam tahap penyelesaian (finishing), namun pengunjung sudah diperbolehkan memasuki aviary dengan diisii beberapa satwa sementara. Aviary yang masing-masing kandang berukuran sekitar 3×3 meter persegi ini memiliki keunggulan berupa perpaduan antara lukisan dengan bentukan semen yang mirip pahatan dinding.
Selain itu juga dihiasi kolam kecil dan jembatan, serta tempat duduk yang nyaman bagi pengunjung. Aviary baru ini sudah sesuai untuk konten instagram (istagramable).
Menurut Direktur Semarang Zoo, Choirul Awaludin, perbaikan aviary baru tersebut merupakan yang kedua setelah aviary berbentuk kubah (doom) “Ini kandang burung kedua yang kami perbaiki, sebelumnya doom kita perbaiki agar pengunjung bisa masuk dan berinteraksi langsung dengan aneka aves,” kata Awaludin disela aktivitasnya memantau para petugas dan pengunjung.
Lebih jauh Awaludin menerangkan, perbaikan Semarang Zoo dimulai dari kandang hewan herbivora (rusa, sapi, kuda dan sebagainya), dilanjut dengan aviary, “Perbaikan dua kandang burung ini dikerjakan hampir bersamaan dengan pembuatan arena pertunjukan animal shows yang ada di belakang,” bebernya.
Animal Shows sebagai salah satu destinasi Semarang Zoo menampilkan beberapa satwa yang dilatih khusus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang karakter, habitat satwa yang ditampilkan. Pengunjung juga bisa berswafoto bersama satwa seusai pertunjukan.
Dengan perbaikan tersebut dirinya berharap generasi muda tertarik untuk belajar tentang konservasi binatang, “Bernuansa edukatif ini yang penting. Karena kalau kita memperhatikan media sosial kan sudah banyak konten edukasi tentang satwa. Jadi harapannya perbaikan yang ada juga semakin menarik minat generasi muda, bukan hanya anak-anak,” pungkasnya. (rq)