KAB. BANDUNG,- Ditengah naiknya debit air sungai akibat curah hujan yang tinggi dan pandemi covid-19, tidak menyurutkan semangat jajaran Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 05/Cikapundung dan warga pelopor kebersihan untuk melaksanakan korve.
Hal itu tampak saat anggota Satgas bersama warga pelopor kebersihan sedang membersihkan bantaran sungai di wilayah Desa Lengkong RT 01 RW 03, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (7/4/2020).
Lokasi tersebut tepat berada di seberang Universitas Telkom dan biasanya menjadi tempat berjualan pedagang di hari Minggu.
“Kami Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 05/Cikapundung tetap konsisten melaksanakan kegiatan menjaga kebersihan daerah aliran sungai. Namun karena saat ini debit air sungai sedang tinggi, sehingga kami melaksanakan pembersihan bantaran, terutama tanaman liar,” kata Sertu Odang Kusdinar.
Dikatakan oleh Odang Kusdinar, bila kondisi air sungai sedang normal, pihaknya turun ke permukaan aliran sungai untuk mengangkat sampah, juga mengikis sedimentasi.
Kemudian diungkapkan oleh prajurit Kodam III/Siliwangi yang berasal dari Batalyon 315 Garuda ini, persoalan di wilayah tugasnya yang sering dihadapi adalah sampah permukaan yang terbawa luapan air di kala musim hujan seperti sekarang ini.
“Persoalan yang dihadapi di Subsektor 21 Cikapundung adalah sampah yang terbawa luapan air dan menyangkut di jembatan. Karena debit air tinggi, upaya yang dilakukan adalah mengangkatnya bersama masyarakat,” ungkapnya.
“Kami bukan lagi mengimbau, tetapi melarang warga untuk membuang sampah sembarang apalagi ke sungai, karena di tiap lingkungan sudah ada yang mengambil sampah dari rumah ke rumah,” ujarnya.
Dijelaskannya lebih lanjut, “Sosialisasi kepada warga, kami sampaikan agar disiplin dalam mengelola sampahnya. Barang apapun tidak boleh dibuang ke sungai. Jadi sekali lagi, kami sudah tidak lagi mengimbau, tapi melarang. Suatu kewajiban bagi warga masyarakat untuk mematuhinya. Karena jika lalai atau sengaja, bisa merugikan warga masyarakat yang lain,” tegasnya.
Kesempatan terpisah, wartawan sempat mewawancarai seorang warga, Herman (38), yang tinggal di Desa Sukapura RW 01 RT 04.
“Sesudah ada Satgas Citarum disini, ya sungai jadi nyaman dan bersih. Dulunya sampah sering berserakan dan banyak rumput tinggi, tidak enak dipandang,” ucap pria asal Banjaran yang telah menetap kurang lebih 6 tahun.
Diakuinya, dulu masih ada warga yang buang sampah ke sungai. Tapi sekarang sudah ada perubahan.
“Warga masyarakat setelah ada Satgas, lebih disiplin kelola sampah. Apalagi jika ketahuan buang sampah ke sungai, ditindak langsung oleh Satgas,” ungkap Herman.
Satgas Citarum Sektor 21 Cikapundung Ajak Warga Patuhi Anjuran Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19
Selain sosialisasi rutin kepada warga masyarakat secara door to door untuk bersama-sama peduli menjaga dan merawat kebersihan daerah aliran sungai, pada situasi saat ini satgas juga mengajak warga masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah terkait penanganan covid-19.
“Kita diperintahkan oleh Komandan Sektor 21 agar mawas diri terhadap situasi pandemi covid-19 saat ini. Karena tugas kita juga di lapangan bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ucap Sertu Odang Kusdinar.
Oleh karena itu, lanjutnya, kita juga menyampaikan kepada warga untuk mengikuti anjuran agar melakukan social distancing atau menjaga jarak, serta menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah untuk menghambat penyebaran virus corona.
Satgas Citarum Sektor 21 Cikapundung Awasi 10 Pabrik Berpotensi Membuang Limbah Cair Ke Sungai
Pada tugasnya mengembalikan ekositem sungai, Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 05/Cikapundung juga diperhadapkan dengan persalan limbah industri.
“Ada 10 pabrik yang kita awasi, 3 diantaranya yang menghasilkan limbah cair dan olahannya dibuang langsung ke sungai, sedangkan 7 lainnya menyalurkan limbahnya ke IPAL komunal MCAB,” jelas Sertu Odang Kusdinar.
“Kami terus pantau pagi, siang, malam atau jika mendapat laporan dari warga. Jika ada laporan sungai kondisinya berwarna, kita akan bergerak untuk pengecekan,” terangnya.
“Perintah dari komandan sudah jelas, jika ada pabrik yang mengeluarkan limbah ke sungai, kita tindak,” tegasnya.
[St]