Ronny Sompie : Butuh Inovasi dan Kebijakan Tepat Atasi Sampah Perkotaan

oleh -
Ronny Sompie : Butuh Inovasi dan Kebijakan Tepat Atasi Sampah
Kawasan TPA Sumompo. [foto: ist.]

MANADO, sorotindonesia.com – Sampah rumah tangga atau domestik kerap menjadi persoalan dan tantangan bagi sejumlah pemerintah daerah, terutama di wilayah perkotaan. Hal tersebut setidaknya dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah penduduk dan juga tingginya tingkat urbanisasi.

Oleh karena itu, dibutuhkan sistem dan manajemen yang bisa mengatasi persoalan sampah tersebut secara konsisten dan berkelanjutan agar tingkat kesehatan dan kenyamanan warga masyarakat tetap terjaga, termasuk di dalamnya meminimalisir pencemaran lingkungan.

Menyikapi sampah ini, tokoh Sulut Irjen Pol Purn Dr Ronny F. Sompie, S.H.,M.H., turut angkat bicara usai peristiwa kebakaran yang terjadi di TPA Sumompo Kota Manado beberapa waktu lalu.

Menurut Sompie, pengolahan sampah perkotaan kekinian bisa menggunakan pendekatan berbasis teknologi dan inovasi yang dianggap cocok untuk dimanfaatkan oleh pemerintah di suatu wilayah.

Irjen Pol Purn Dr Ronny F. Sompie, S.H.,M.H.

“Misalnya di Solo, sekarang ada fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang baru diresmikan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pada tanggal 30 Oktober 2023 lalu. PLTSa yang dioperasikan secara kolaborasi oleh perusahaan swasta dan BUMN ini, diklaim mampu mengolah 545 ton sampah menjadi 8 MW atau setara 8 juta watt energi listrik,” kata Sompie, (3/11/2023).

Baca Juga:  Siswa SMA Asal Sulut Raih Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional, Ronny Sompie : Sangat Bangga!

Teknologi pengolahan sampah menjadi energi ini, lanjutnya, tentu akan memberikan keuntungan bagi masyarakat selain mengurangi beban daya dukung sampah di TPA yang memiliki keterbatasan, salasatunya adalah lahan.

“Program zero waste yang sudah digaungkan oleh pemerintah, tentu juga bisa menjadi alternatif untuk pengentasan sampah mulai dari sumbernya, yakni rumah tangga. Seperti pilih dan pilah sampah sesuai dengan jenis dan karakteristiknya (Reduce, Reuse, Recycle). Ini pun bisa ada dampak dan nilai ekonominya bagi masyarakat. Namun butuh effort dari semua elemen masyarakat untuk bantu menyosialisasikannya,” ujarnya.

Penanganan revolusioner sampah di Jawa Barat dan di Kabupaten Banyumas juga sempat menjadi perhatian dari mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Bali ini.

Baca Juga:  Irjen Pol Purn Dr Ronny Sompie Hadiri Perayaan Natal 2023 Mabes Polri

“Konsep Kamisama (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri) menghabiskan sampah rumah tangga di tingkat lingkungan/RW menggunakan insinerator, mesin pemusnah sampah dalam hitungan jam dengan kapasitas sekian kwintal. Alat ini juga bisa dipindah-pindah. Namun tentunya metode ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tetapi secara konsep, bisa dipertimbangkan untuk ditiru. Termasuk tata kelola sampah yang ada di Kabupaten Banyumas.” kata Sompie.

Ronny Sompie juga berharap, pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten di Sulawesi Utara memiliki kebijakan yang tepat untuk mengatasi sampah ini agar kedepannya tidak menjadi permasalahan bagi generasi selanjutnya.

“Secara prinsip, semuanya tergantung pada kebijakan pemerintah dan kemauan dari masyarakatnya dari segala aspek terkait dengan penanganan sampah. Bila dapat dipahami bersama dan bisa bekerjasama, tentunya permasalahan sampah bisa teratasi atau diminimalisir,” pungkas Sompie yang juga caleg DPR RI Partai Golkar dari dapil Sulut.*

Comments

comments