BANDUNG, sorotindonesia.com – Pengapuran tulang di sendi lutut atau dalam bahasa kedokteran dikenal dengan nama osteoarthritis, secara prinsip tidak bisa sembuh. Hal tersebut utamanya disebabkan oleh faktor penuaan dan tidak ada degenerasi pada tulang di sekitar sendi lutut. Disamping akibat faktor cidera.
Dijelaskan oleh Dokter Tony Setiobudi, dokter spesialis bedah tulang dan ortopedi di Mount Elizabeth Hospital, Singapura, bahwa segala sesuatu yang disebabkan oleh proses penuaan, degeneratif, pengapuran atau aus itu tidak bisa disembuhkan.
“(Pengapuran lutut) tidak bisa disembuhkan dan tidak bisa kembali normal seperti semula,” kata Dokter Tony yang disampaikan lewat akun media sosial pribadinya.
Menurutnya, yang bisa dilakukan adalah dengan mencegah dan menjaga kondisi lutut kita supaya tidak cepat rusak. Ada sejumlah kondisi dan aktifitas yang perlu dihindari.
“Pertama, jaga berat badan, jangan sampai terlalu gemuk, lantaran bisa menjadi beban bagi lutut kita. Kedua, jangan angkat beban yang berat-berat. Ketiga, kurangi aktifitas naik dan turun tangga, dan keempat, hindari jongkok,” jelasnya.
“Mungkin ada yang tidak setuju dengan saya terkait aktifitas naik turun tangga dan jongkok, tetapi aktifitas tersebut tekanannya besar sekali di bagian lutut. Jadi semakin besar tekanannya, maka akan berpotensi semakin cepat rusak,” tutur Dokter Tony Setiobudi.
Sedangkan untuk penanganan osteoarthritis ini, lanjutnya, ada beberapa cara, termasuk diantaranya melalui proses operasi.
“Pada proses pengapuran, tulang rawan di sendi lutut ini tambah lama tambah menipis dan pada akhirnya berlubang, sehingga tulangnya langsung bergesekan dengan tulang yang menimbulkan rasa sakit. Penanganannya untuk penderita ada beberapa macam, bisa obat, fisioterapi, atau suntik pelumas,” terang Dokter Tony.
“Namun bila tetap sakit, terutama pada kasus pengapuran yang parah, penanganan yang paling efektif adalah total knee replacement atau operasi mengganti sendi menggunakan implant. Implant ini menggantikan tulang rawan, Jadi setelah operasi, yang bergesekan adalah implant-nya, bukan tulang dengan tulang. Sehingga sakitnya berkurang secara signifikan,” pungkasnya.
Gejala apa saja yang sering dialami oleh penderita Osteoarthritis lutut?
Dilansir dari artikel yang diposting oleh Hermina Periuk Tangerang, penderita osteoarthritis mengalami keluhan rasa nyeri pada lutut dan tidak jarang disertai dengan kekakuan. Gejala tersebut akan berkembang secara perlahan dan semakin memberat seiring waktu.
Kondisi ini menyebabkan penderita mengalami gangguan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama dengan aktifitas yang membebani lutut seperti naik turun tangga, berdiri dari posisi jongkok, berdiri terlalu lama atau berjalan jauh.
Selain nyeri sendi dan kaku, gejala lain dari osteoarthritis yang umum dapat terjadi adalah:
- Sendi lutut bengkak
- Terdengar suara gesekan atau berbunyi saat menggerakkan sendi
- Otot paha lemah dan masa otot berkurang
- Muncul taji atau tulang tambahan
- Timbul benjolan pada lutut
- Lutut bengkok
- Gerakan melipat lutut tidak maksimal.
***