TANGERANG – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melalui Tim Quick Response bersinergi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura melakukan penanganan kepulangan Pekerja Migran Indonesia terkendala sakit atas nama Suprihatin asal Tulungagung, Jawa Timur.
Suprihatin yang sejak tahun 2019 bekerja pada sektor domestik di Singapura, dikabarkan mengalami penyakit kanker paru metastasis dan telah beberapa waktu dirawat secara intensif di Tan Tock Seng Hospital (TTSH) Singapura.
Tim Quick Response BP2MI secara cepat berkoordinasi dengan KBRI Singapura menjajaki kepulangan Suprihatin ke Tanah Air untuk melanjutkan penanganan kesehatan di RS POLRI Kramat Djati, Jakarta Timur.
Wakil Ketua Tim Quick Response BP2MI, Firman Yulianto mengatakan pihaknya menindaklanjuti arahan Kepala BP2MI untuk merespons secara segera kendala yang dialami Pekerja Migran melalui fasilitasi pendampingan serta perawatan di Indonesia.
“Ibu Suprihatin mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.30 WIB, dengan menggunakan Pesawat Carter atau air ambulance dan tetap menggunakan ventilator, langsung kita rujuk ke RS POLRI untuk penanganan penyakit yang dialami. Tiba di RS POLRI sekitar Pukul 11.56 WIB”, ungkap Firman, Jum’at (11/8/2023).
Lebih lanjut, Firman menjelaskan, BP2MI berupaya begerak cepat begitu mendapatkan kabar atas kendala yang dialami para pekerja migran Indonesia, dengan tetap berada pada koridor kewenangan yang menjadi mandat Lembaga.
“Untuk penanganan Pekerja Migran yang sakit di Negara tujuan, BP2MI pada prinsipnya memfasilitasi secara maksimal dan tentu dengan azas kehati-hatian, kesabaran dan ketepatan dengan memprhatikan ketentuan pihak dokter Rumah Sakit setempat, serta senantiasa koordinasi dengan pihak KBRI. Dalam konteks ini, pihak keluarga juga turut berperan membantu menyemangati pasien”, terang Firman.
Dalam prosesnya, kepulangan Pekerja Migran a.n. Suprihatin di Bandara Soekarno-Hatta didampingi oleh staf KBRI Singapura Wida Irvani dan disambut BP2MI melalui unit Tim Quick Response, BP3MI DKI Jakarta, serta BP3MI Banten bersama dengan petugas monitoring Pekerja Migran RS POLRI, Juni Arifianto.***