Matra Gelorakan Budaya Nusantara di Era Millenia

oleh -

Semarang [ Sorot Indonesia ] – Khazanah luhur budaya nusantara pada era digital menjadi perhatian tersendiri, khususnya di kalangan Keraton. Peradaban manusia terus berkembang hingga melahirkan budaya-budaya baru yang lambat lain mengikis budaya nusantara. Keresahan akan mengikisnya budaya nusantara ini menjadi tantangan tersendiri bagi KRNgtT Yuni Sofiani Dyah Ayu Banowati. Yuni didaulat oleh KPH SP YAM Tuan Rheindra J Wiroyudho Alam Syah, ST untuk memimpin Matra (Masyarakat Adat Nusantara) se-eks Karisidenan Semarang menggelorakan budaya nusantara pada milenia yang terus melaju.

Saat ditemui awak media di kediamannya Gading Residence Blok H 4 Perum Tulus Harapan Ketileng Tembalang Semarang (03/03/2018), Yuni menyatakan adanya amanat memimpin untuk menyerukan kembali budaya nusantara agar menggelora di dada para penerus bangsa merupakan sebuah tugas yang tidak pernah disangka sebelumnya. Diungkapkannya bahwa tugas tersebut seolah mustahil untuk dilakukan. Namun demikian dirinya merasa optimis dapat menjadi pemula dalam memprakarsai gerakan kebangkitan budaya luhur nusantara. Dikatakan, estafet kepemimpinan terus bergulir seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut memungkinkan adanya proses pada perkembangan dan peralihan budaya. Maka, dia berharap dengan adanya Matra dapat menjadi angin segar bagi budaya nusantara.

Dalam kesempatan tersebut, Yuni menandaskan bahwa adanya titah tersebut bukan muncul tanpa alasan yang jelas. Dirinya yakin bahwa di kedalaman batin Kanjeng menjadi dasar dalam melihat manusia sehingga daulat yang diterimanya bukan asal tunjuk. Hal ini diungkapkannya sebagai bagian dari meneguhkan budaya, sebuah kesalehan kultur yang perlu dijaga dan dilestarikan di tengah budaya asing kian menggempur. (ARH-SorotIndo)

Baca Juga:  Begini Strategi Yoyok-Joss Lestarikan Eksistensi Kebudayaan Lokal di Kota Semarang

Comments

comments