Semarang, [ Sorot Indonesia ] – Forpis (sebuah wadah perwakilan PMR untuk menyalurkan dan mengkoordinir aspirasi PMR Mula, Madya, dan Wira-red) PMI Kota Semarang mendapatkan kesempatan untuk mengenali HIV Aids langsung dari sumbernya, yakni Orang dengan HIV dan Aids (ODHA). Mempelajari tentang HIV dan Aids secara langsung dari odha tentunya memberikan manfaat tersendiri dimana nasehat-nasehat yang dimunculkan secara faktual lebih mengena. Hal tersebut juga menempatkan penderita pada tempat yang selayaknya. Memanusiakan manusia dengan menjauhi penyakitnya dan bukan orang yang menderita akibat penyakitnya.
Menerangkan tentang bahaya narkoba, Puta Aryatama seorang yang saat ini hidup dengan HIV-Aids sejak tahun 2007 merasakan hidup menjadi lebih berarti. Dalam kesempatan tersebut dia memberikan nasehat-nasehat dan pemahaman tentang bahaya narkoba pada sukarelawan muda dalam kegiatan Sosialisasi Undang-undang Kepalangmerahan yang dirangkai dengan Pelatihan Kesehatan Remaja bagi PMR Wira di SMK Negeri 7 Semarang Jalan Simpang Lima, Mugassari, Semarang Selatan, (04/03/2018).
Kegiatan tersebut merupakan momen yang tepat untuk memberikan nasehat pada kader penerus bangsa, dimana secara faktual pria asal Kota Salatiga tersebut tertular virus yang merusak sistem kekebalan tubuh sebagai akibat dari masa lalunya menggunakan narkoba.
Seolah tak ingin melewatkan kesempatan untuk dapat berbagi ilmu dengan para pelajar, Puta memaparkan materi HIV-Aids dengan penuh semangat. Sementara, ratusan pelajar mengikuti pelatihan tersebut dengan ceria. Tak hanya sebatas pelatihan, kegiatan diisi pula dengan suguhan tari gambang semarang.
Puta hadir bersama istrinya, Novi Ari mengatakan bahwa keduanya merupakan pasangan dengan HIV-Aids positif. Dikatakan, dirinya bertemu dengan Puta di komunitas peduli HIV-Aids yang ada di Kota Salatiga. Dijelaskan olehnya, terdeteksi adanya infeksi HIV-Aids secara dini pada dirinya menjadikan dirinya lebih bisa bertahan sehingga tidak pernah ada kondisi penurunan kekebalan tubuh yang parah.
Terinfeksi HIV-Aids sejak 2009 tak membuatnya patah arang dimana ia bersama Puta masih memiliki keinginan untuk mendapatkan keturunan dengan mengikuti program hamil yang aman bagi Odha. Dijelaskan olehnya, melakukan cek kekebalan tubuh bagi Odha selama 6 bulan sekali harus rutin. Pun demikian dengan obat yang dikonsumsi secara teratur. Tak boleh terlambat semenit pun.
Dengan adanya testimoni yang diberikan secara langsung akan menjadi tameng bagi peredaran narkoba di masyarakat luas, khususnya kalangan remaja. Dengan tulus ia berdoa dan berharap agar pemuda saat ini terhindar dari perilaku destruktif. (ARH_SorotIndo)