Masih Buang Limbah, Dansektor 21 Satgas Citarum Kecam PT Adetex

oleh -
Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat melaksanakan briefing seusai sidak ke outlet IPAL PT Adetex dan PT Papyrus Sakti
Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat melaksanakan briefing seusai sidak ke outlet IPAL PT Adetex dan PT Papyrus Sakti, Kamis (30/8/2018).

SOROTINDONESIA.COM, Banjaran,- Diketahui masih membuang limbah yang dianggap mencemari lingkungan, PT Adetex yang beralamat di, Jl. Raya Banjaran, Kabupaten Bandung, dikecam oleh Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat. Padahal lubang pembuangan limbah perusahaan tersebut telah ditutup dengan cara dicor oleh jajaran satgas pada hari, Sabtu (25/8/2018).

Hal tersebut diungkapkan oleh Dansektor dan jajarannya saat sidak ke outlet IPAL PT Papyrus Sakti dan PT Adetex pada hari, Kamis (30/8/2018). Tampak limbah dari PT Adetex merembes ke saluran dan bak IPAL PT Papyrus.

“Kita hari ini melihat outlet IPAL PT Papyrus Sakti dan PT Adetex untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat,” kata Dansektor. Diketahui sebelumnya bahwa ada limbah berwarna kehitaman yang selain mengalir ke aliran Sungai Citalugtug juga meluber hingga ke jalan.

Setelah melakukan peninjauan, Dansektor bersama dengan jajaran Subsektor 21-7 beserta manajemen dan staf PT Papyrus dan PT Adetex yang diwakili oleh Agus Safari, menuju ke ruang rapat PT Papyrus untuk melaksanakan pertemuan sekaligus konferensi pers.

“Saya tau, Pak Agus bukan pemilik PT Adetex, tapi semoga hasil pertemuan ini sampai ke telinga pemilik,” ucap Dansektor yang diiyakan oleh Agus Safari.

Dijelaskan oleh Dansektor, “PT Adetex ini adalah salasatu pabrik paling bandel yang ada di wilayah tugas Sektor 21. Meski kondisi lubang pembuangan limbahnya ditutup beberapa kali, tetapi terus berproduksi, sampai limbahnya merembes ke PT Papyrus dan ke jalan. Kalau begini terus, saya yakinkan KPK akan turun pertama mendatangi Adetex,” tegas Yusep.

Baca Juga:  Ini Dia, Totalitas TNI Satgas Citarum Manunggal Bersama Rakyat Keroyokan Bangun Bak Sampah

Ditambahkan oleh Dansektor, “Sampai kapanpun saya tidak akan buka cor di lubang pembuangan limbah itu, silahkan mau kuat-kuatan dengan saya,” tantangnya. “Penutupan itu juga setelah 3 kali diperingatkan, tapi tidak menunjukkan ada perubahan,” tambah Dansektor.

Mirisnya lagi, ungkap Dansektor, saat anggota satgas sedang berpatroli, karyawan dari PT Adetex mengucapkan kata Selamat berjuang sambil memberikan tangan untuk bersalaman. “Bayangkan, anggota saya melihat limbah, dengan seenaknya dia bilang selamat berjuang, sambil perusahaannya membuang limbah kotor. Jadi, itu seakan mengejek tentara. Bukannya memperbaiki kualitas olahan limbah, malah mengejek,” ucap Dansektor, kesal.

Pada kesempatan tersebut, Kolonel Inf Yusep ikut mengingatkan kepada anggotanya yang hadir dalam pertemuan tersebut, “Perang kita sekarang adalah dengan limbah. Limbah masih keluar, berarti kita kalah. Harus diperbaiki limbah itu, sampai benar-benar limbah itu keluar ke sungai dengan kondisi bagus,” katanya, menekankan.

Diingatkan oleh Dansektor, “Jika PT Adetex tidak melakukan perubahan, silahkan. Pabrik lain sudah berbuat, ada progress-nya. Saya masih ada toleransi, ditemukan pabrik yang limbahnya kurang bagus tapi ada progress ke arah yang lebih baik, itu semua saya catat dan laporkan,” terang Yusep. “Sekarang sampaikan kepada pemilik PT Adetex, saya minta fotocopy perizinan lengkap perusahaan, termasuk perizinan beberapa pabrik yang membuang limbahnya ke IPAL PT Adetex,” kata Yusep lagi kepada perwakilan PT Adetex, Agus Safari.

Baca Juga:  Seru, Pelaksanaan Penanaman Pohon Memperingati HPN 2020 di Cipageran Cimahi

“Pegangan saya adalah Perpres No. 15 tahun 2018, perintahnya jelas, kembalikan ekosistem di DAS Citarum,” kata Yusep menegaskan.

“Saya tidak akan buka cor di lubang pembuangan limbah PT Adetex selama masih membuang limbah dengan kondisi hitam dan kotor,” pungkas Yusep.

Menanggapi itu, Agus Safari menjelaskan bahwa pihaknya selama lubang pembuangan limbahnya dicor, tetap berproduksi namun menurunkan kapasitasnya karena air limbah juga sudah meluap. “Jadi, kita sekarang mencoba untuk di recycle,” terang Agus.

“Untuk limbah yang merembes ke PT Papyrus, kita akan coba disedot ke water in kita,” kata Agus. “Sayapun akan mempersiapkan apa yang diminta oleh Dansektor (copy perizinan),” tambahnya.

[St]

Comments

comments