Lepas Paradigma Klasik, HIPSI Jateng Grand Launching 1000 Inkubator Bisnis Santri

oleh -
Lepas Paradigma Klasik, HIPSI Jateng Grand Launching 1000 Inkubator Bisnis Santri

SEMARANG – Dewan Pimpinan Wilayah Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (DPW HIPSI) Jawa Tengah menyemarakkan Hari Santri Nasional 2021 dengan menggelar Grand Launching 1000 Inkubasi Bisnis Santri dan Koperasi Sumber Lawang Berkah di Hotel Normas, Semarang, Sabtu (30/10/2021) siang.

Ketua DPW HIPSI Jawa Tengah, Fatah Rosihan Afandi, mengatakan selain kegiatan Inkubasi Bisnis juga digelar dengan lomba bussiness plan atau rencana bisnis dengan segmentasi peserta umum.

Alhamdulillah, pesertanya antusias, banyak sekali. Kita pilih 10 besar terbaik. Juara pertama kita kasih hadiah Rp5 juta sebagai pembinaan, tambahan modal buat mereka, hadiah (juara) kedua uang pembinaan sebesar Rp3 juta, dan yang (juara) ketiga uang pembinaan sebesar Rp.2 juta,” jelasnya.

“Bagi peserta yang menempati juara 4 sampai 10 mendapat penghargaan berupa uang pembinaan sebesar Rp500 ribu,” imbuhnya.

Dia katakan, grand launching Koperasi Sumber Lawang Berkah akan dijadikan naungan untuk menampung profit hasil bisnis dari program HIPSI di Jawa Tengah.

Baca Juga:  Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI-AD Khusus Santri, Letkol Kusdi: Syaratnya Harus Hafiz Qur’an

Hadir dalam kesempatan itu beberapa DPD HIPSI sebagai perwakilan antara lain Kabupaten Demak, Jepara, Pati, Grobogan, Kendal, dan Temanggung

Sedangkan 1000 inkubasi bisnis santri dalam bentuk pendampingan pelatihan, dan bahkan tempat hingga permodalan, “Sektor awalnya berupa pelatihan di pondok pesantren, dan kampus. Untuk menyiapkan pelaku usaha paling tidak 2 semester untuk kita menggodok 5 sampai 10 orang dalam satu tim,” ulasnya.

Sementara itu, Penggerak Inkubator Bisnis Indonesia Nur Hadi mengatakan dinamika santri mengalami kemajuan yang cukup pesat. Santri mampu lepas dari paradigma klasik yang kerap disematkan, yakni menjadi kaum marjinal.

“Pada mulanya santri dikonotasikan sebagai kaum marjinal, pola pikirnya tradisional, tapi tidak dengan santri sekarang,” kata Nur Hadi dalam paparannya.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor II IAIN Kudus pun mengaku bangga dengan banyaknya santri yang membuktikan dirinya mampu bersaing di dunia profesi. “Tidak sedikit santri kita membuktikan dirinya sederajat dengan yang lain. Ilmuwan kampus banyak didominasi santri, saya bangga untuk itu,” tegasnya.

Baca Juga:  24 Santri Ikuti Pelatihan Mekanik di Astra Motor Center Semarang

“Di dunia profesi juga banyak santri. Seharusnya seperti itu,” sambungnya.

Dia menilai perkembangan saat ini sebagai kesempatan awal, pemantik perkembangan santri, “Penguasaan teknologi sekarang juga dikuasai santri. Banyak santri yang hafal alquran atau ahli kitab salaf juga mengusai teknologi,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga menyebut pendidikan pesantren berhasil mencetak kemandirian santri. Hal itu terbukti dengan tidak bergantung pada sektor dunia kerja, “Santri itu mandiri, tidak tergantung kepada perusahaan, atau pegawai negeri. Sejak awal dia disiapkan untuk mandiri. Mandiri adalah inti dari entrepreneurship,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga memotivasi agar para pelaku usaha tetap berjuang bisnis yang telah dirintis dari nol, “Semua kesuksesan dimulai dari nol. Tidak ada nol tidak ada kesuksesan. Orang hebat memulai semuanya dari nol,” ucapnya. (qq)

Penggerak Inkubator Bisnis Indonesia Nur Hadi saat memberikan hadiah kepada juara 1 bussiness plan DPW HIPSI Jateng di hotel Normas, Kota Semarang. (qq)

Comments

comments