SEMARANG – Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (PP RMI) Nahdlatul Ulama bekerjasama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengadakan kegiatan pelatihan, pendampingan, dan magang calon mekanik sepeda motor untuk santri Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebanyak 24 santri akan mengikuti program pelatihan tersebut selama kurang lebih 4 bulan ke depan. Pelatihan yang akan dilakukan adalah dalam bentuk teori di dalam kelas dan praktik langsung. Pembukaan pelatihan bertempat di kantor Astra Motor Center Semarang.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada para santri agar mampu memperbaiki dan mengetahui perkembangan sepeda motor. Hal ini seiring dengan kebutuhan akan sepeda motor di pesantren tak kalah pentingnya dengan alat transportasi lain. Dengan adanya kemampuan baru ini, pesantren memiliki tenaga ahli yang paham sepeda motor. YDBA sendiri sudah 37 tahun mendampingi masyarakat untuk berkontribusi.
Selain itu, ada Astra Motor dan Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) yang ikut mendukung pelatihan ini.
Ahmad Muhibbudin selaku wakil ketua YAHM mengatakan bahwa perlu adanya transfer pengetahuan pada masyarakat luas, termasuk santri. Setelah mengikuti pelatihan ini, peluang untuk mengerjakan bidang terkait perbengkelan terbuka lebar. Sudah banyak pelatihan seperti ini yang memberikan manfaat pada peserta. Banyak dari mereka menjadi wirausahawan dengan membuka bengkel sendiri atau bekerja di jaringan perusahaan Astra.
“Setelah lulus bisa untuk menjadi wirausahawan,” papar Rahmad Handoyo selaku mentor YDBA.
Khoironi, perwakilan PP RMI memotivasi peserta bahwa pelatihan kali ini bisa menjadi ilmu baru bagi santri. Untuk pesantren salaf; ini hal baru yang harus ditekuni agar mampu menguasainya.
Abu Choir selaku tim pelaksana dari PW RMI NU Jateng berharap bahwa pelatihan ini ke depan harus ditingkatkan tak hanya dalam pelatihan saja. Perlu adanya pendampingan untuk membuka bengkel di pesantren dengan supervisi dari Astra. [Rifqi]