Kualitas Karet Pengaruhi Harga Jual

oleh -
Kualitas Karet
Kabid. Perkebunan Distanikan Kab.Mura, Yanette Sarah Saat Ditemui Di Ruang Kerjanya, Rabu (22/3).

Murung Raya, sorotindonesia.com – Rendahnya harga jual karet dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat petani karet, termasuk petani karet di Kabupaten Murung Raya. Dinas Pertanian dan Perikanan (DISTANIKAN) Kabupaten Murung Raya Bidang Perkebunan mengadakan kegiatan pelatihan Bahan Olah Karet (Bokar) Bersih bersama tenaga PPL di tiap kecamatan dalam rangka peningkatan kualitas karet sejak awal tahun 2017.

Kegiatan pelatihan ini sasarannya di beberapa kecamatan yang menjadi sentra penghasil karet seperti di Kecamatan Murung, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kecamatan Tanah Siang dan Kecamatan Permata Intan.

Kabid. Perkebunan Distanikan Kab. Mura, Yanette Sarah mengatakan, “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumberdaya petani dalam menghasilkan Bokar Bersih, karena yang biasa dilakukan oleh petani karet kita selama ini dalam memproduksi hasil dari kebun karetnya malah jauh dari kualitas karet yang diinginkan oleh pasar atau pembeli karet”, katanya, Rabu (22/3).

“Yang jadi permasalaan sampai saat ini dan kita terus mencoba untuk mengubah pola produksi yang sudah lama dilakukan oleh setiap petani karet yang biasa karetnya direndam di air, dijemur, dan memasukan bahan-bahan diluar karet untuk tujuan menambah berat dari hasil produksinya. Sebenarnya seperti hukum pasar biasanya yang mengatakan ada kualitas ada harga“, jelasnya.

“Berangkat dari masalah inilah kami dari Bidang Perkebunan Distanikan Kab. Mura untuk mengadakan pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada setiap petani karet yang ada di 4 kecamatan tersebut untuk segera para petani karet mengolah hasil produksi karetnya sesuai dengan keinginan pasar yang sebenarnya, yaitu karet yang bersih, karet yang tidak direndam, karet yang tidak dijemur dan karet yang tidak ditambah barang-barang yang diluar karet, dan saya optimis harga pasti naik dari harga yang saat ini kurang lebih 8.000 rupiah”, pungkas Yanette. (yud)

Comments

comments