BANDUNG – PVMBG Badan Geologi umumkan informasi terkini aktivitas Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, yang disampaikan oleh Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid melalui keterangan tertulisnya, Minggu (26/5/2024) siang.
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih tinggi, oleh karena itu tingkat aktivitas Gunung Ibu pada tanggal 26 Mei 2024 pukul 12.00 WIT masih tetap di Level IV (AWAS),” kata M Wafid.
Dijelaskan secara rinci perkembangan aktivitas Gunung Ibu ini sepanjang bulan Mei 2024 ini berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, sebagai berikut;
o Pengamatan visual periode 1 – 24 Mei 2024 teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 100 – 5.000 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut. Pada periode ini terjadi 11 kali erupsi dengan tinggi kolom erupsi 1.000 – 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal, durasi 200 – 552 detik, dan pada beberapa kejadian erupsi suara dentuman dan gemuruh terdengar hingga ke Pos PGA Ibu. Erupsi disertai lontaran lava pijar mencapai radius hingga sekitar 1,5 km dari bibir kawah.
o Pengamatan visual pada 25 Mei 2024, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 200-600 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat.
o Pada periode 1 – 24 Mei 2024, kegempaan yang tercatat di G. Ibu sebanyak 54 kali gempa Letusan, 12 kali gempa Guguran, 3.635 gempa Hembusan, 164 kali gempa Harmonik, 15 kali gempa Tornillo, 15.628 kali gempa Vulkanik Dangkal, 249 kali gempa Vulkanik Dalam, 7 kali gempa Tektonik Lokal, dan 241 kali gempa Tektonik Jauh, dan 1 kali Gempa Terasa.
o Pada 25 Mei 2024, kegempaan yang tercatat di G. Ibu sebanyak 1 kali gempa Guguran, 92 gempa Hembusan, 16 kali gempa Harmonik, 297 kali gempa Vulkanik Dangkal, 5 kali gempa Vulkanik Dalam dan 18 kali gempa Tektonik Jauh.
Dengan status Gunung Ibu yang berada di level IN (AWAS) ini, M. Wafid menyampaikan sejumlah rekomendasi, antara lain;
1. Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati G. Ibu di dalam radius 4 km dan sektoral 7 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.
2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
3. Masyarakat di sekitar G. Ibu diharap mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ibu, terutama bila terjadi hujan lebat di puncak.
4. Masyarakat di sekitar G. Ibu diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ibu, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat.
5. Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi G. Ibu melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id dan website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id serta media sosial PVMBG (Facebook, Instagram dan Twitter pvmbg_).
o Tingkat aktivitas G. Ibu akan ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan.
Sekilas Pandang Gunung Ibu
Gunungapi (G.) Ibu merupakan gunungapi tipe strato dan memiliki tinggi puncak 1.340 m di atas permukaan laut dan pada koordinat 1° 29’ LU dan 127° 38′ BT.
Secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Gunungapi Ibu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Dalam sejarah aktivitas vulkaniknya, letusan G. Ibu tercatat sejak tahun 1911 dan mulai tahun 1998 muncul sumbat lava yang kemudian tumbuh menjadi kubah lava. Seiring dengan pertumbuhan kubah lava, terjadi erupsi erupsi dengan intensitas lemah hingga sedang.
Sejak tahun 2020 – 2023 frekuensi erupsinya semakin berkurang jumlahnya setiap hari, namun kolom letusan cenderung bertambah tinggi. Kondisi ini berhubungan dengan meningkatnya gempa-gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal.
Saat ini kubah lava di G. Ibu telah melampaui dinding kawah, sehingga mengakibatkan terjadinya guguran lava ke arah utara dan barat laut.****