BANDUNG – PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan Gunung Kerinci alami erupsi yang terjadi pada hari, Minggu (26/2/2023) sekitar pukul 16.25 WIB.
Gunung berapi yang lokasinya berada di perbatasan antara Jambi dan Sumatera Barat ini teramati menyemburkan kolom abu setinggi kurang lebih 150 meter diatas puncak.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan tinggi sekitar 150 meter (lebih kurang 3.955 meter dpl) dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi sementara ini ± 10 menit,” jelas Plt Kepala Badan Geologi, M. Wafid, pada keterangan tertulisnya.
Saat laporan dibuat oleh PVMBG Badan Geologi, erupsi masih berlangsung yang diamati dari Pos Pengamatan Gunungapi Kerinci.
Gunung Kerinci Status Level II (Waspada)
Menyikapi erupsi Gunung Kerinci yang merupakan gunungapi tertinggi di Indonesia ini, PVMBG Badan Geologi KESDM menetapkan statusnya berada di Level II (Waspada) dan mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat dan semua pihak yang beraktifitas di sekitar gunungapi tersebut.
“Masyarakat disekitar Gunungapi Kerinci dan pengunjung serta wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak Gunungapi Kerinci di dalam radius 3 km dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktifitas didalam radius bahaya/KRB III),” terang M. Wafid.
Selain itu, ia mengingatkan jalur penerbangan untuk sementara menghindari sekitar gunungapi yang masih berpotensi menyemburkan abu letusan.
“Sebaiknya jalur penerbangan disekitar Gunungapi Kerinci dihindari, karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan,” tutupnya.*