Jiwa Semangat Hari Sumpah Pemuda Yang Ke-88 Dan Militansi Aktifis Pemuda Jati Mulya, Tambun Bekasi Menjadi Energi Baru Untuk Mensukseskan Pekan Milad Ke-3 Sorot Investigasi Indonesia

oleh -
jiwa dan semangat sumpah pemuda ke-88 2016 dan SII
jiwa-semangat-hari-sumpah-pemuda-yang-ke-88-dan-militansi-aktifis-pemuda-jati-mulya-tambun-bekasi-menjadi-energi-baru-untuk-mensukseskan-pekan-milad-ke-3-sorot-investigasi-indonesia

“Semangat yang membara serta eksistensinya kepada kepedulian merupakan suatu terobosan nyata untuk mensukseskan pekan milad ke-3 SII, Bekasi 12 Nopember 2016. Semangat yang pernah dipunyai oleh para pemuda kita pada tahun 1928 tersebut, tiba-tiba menjelma di kalangan kelompok aktifis pemuda yang terlibat dalam Panpel Milad SII yang ke-3 Tahun 2016”.

 

Bekasi– Tak banyak anggota pemuda yang selalu peduli terhadap apa yang terjadi dilingkungan sekitar, sehingga benih-benih kepedulian diberbagai sisi mulai pudar,dengan perkembangan jaman yang serba ONLINE serta memanjakan pribadi dengan mudah diberbagai kebutuhan, tanpa harus bersentuhan secara langsung .

Kepedulian ini diawali dengan suatu energi semangat agar eksistensi suatu ide atau cita-cita tetap terwujud. Seperti halnya pada tahun 1928 saat negeri kita tercinta terjajah oleh Belanda dan sekutunya, dari para golongan pemuda yang masih berkelompok-kelompok seperti jong Celebes, jong java, jong ambon, rukun pemuda sunda dan sebagainya menyatukan tekad untuk bangkit dari belenggu penjajah, yang awalnya dimotori suatu wadah pergerakan Boedi Oetomo yang diprakarsai oleh Dr. Soetomo dan akhirnya menggelegar semangat para pemuda dalam kongres pemuda sehingga “SUMPAH PEMUDA” tercetus dan menggema ke seluruh pelosok nusantara.

Seperti itulah gambaran semangat pemuda, hingga terwariskan sampai saat yang tak terbatas. Kini saat era globalisasi mulai berkembang, sorot investigasi Indonesia sebagai media yang memiliki dan mewarisi visi misi NKRI harga mati menginspirasi kelompok pemuda yang merupakan aktifis di Jati Mulya, Bekasi. Mereka adalah bagian dari SII yang nantinya menjadi motor milad SII ke-3  dan bahkan progress media SII di masa yang akan datang. “Saya cukup bangga dengan kehadiran para aktifis pemuda ini, yang mau peduli dengan segala terobosan dan militansinya mampu untuk memberikan angin segar dan energi semangat baru dalam bertumbuh kembangnya peran media SII khususnya di wilayah Bekasi, yang notabenenya merupakan daerah lahirnya SII,”Ujar tkAswin Samil I selaku salah seorang Pembina sorot investigasi Indonesia (Kamis malam, 27/10/2016)

Lain halnya yang diungkapkan oleh Pemimpin Redaksi SII, Jejen Jailani mengatakan bahwa kehadiran mereka sungguh menggelorakan semangat para jurnalis dan redaksi SII. “Kita sudah berbuat dan tetap semangat dan komitmen  dalam mensukseskan milad ke-3 SII merupakan hal yang luar biasa” Ungkapnya pada pertemuan kecil kamis malam (27/10/2016)

Militansi Dan Energi Baru Penyemangat

Esensinya militansi merupakan hasil dari kristalisasi idiologi, dia menjadi obsesi yang melebur bersama mimpi seorang pejuang (weis). Militansi adalah kemampuan mengkomparasikan seluruh pikir, sikap dan gerak hanya untuk memperjuangkan ide dan prinsip dasar sesuai dengan niat ketulusan. Sehingga seluruh elemen ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah terfokus pada satu azzam, sesungguhnya , ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan  rabb semesta alam. inilah adalah komitmen yang hakiki.

Militansi merupakan wujud dari konsistensi dan komitmen seorang pejuang  atau kader penerus cita-cita perjuangan bangsa . Seberapa besar kita bertahan dalam perjuangan ini, seberapa besar kita dapat bertanggung jawab dalam janji-janji kita sebagai seorang pemuda pewaris sumpah pemuda dan seberapa besar pula kita semangat untuk tetap mengharap ridoNya . Ridho Allah ‘azza wa jalla, Rabb penggenggam ruh manusia dalam koridor keikhlasan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang saat ini diwarnai dengan segala bentuk penjajahan dalam bentuk lain

UKURAN ?

Militansi TIDAK diukur dari besar dan banyaknya amanah, tidak pula di ukur dari banyaknya seorang pejuang mengikuti sebuah organisasi.Ukuran militansi itu sejauh mana keikhlasan, kejujuran yang ada pada diri seorang pejuang atau kader generasi bangsa. Keteguhan untuk melaksanakn tugas sebagai seorang pejuang dengan sebaik-baiknya. Serta kesiapan melangkah bersama dalam kebersatuan Kita bisa berkaca pada apa yang telah dilakukan oleh para sahabat dan sohabiah dan pahlawan pendahulu kita di masa perjuangan kemerdekaan.

BANYAK AMANAH ?

Militansi tidak berarti memikul sebanyak-banyaknya amanah. Tetapi melaksanakan amanah yang sudah ada dengan TUNTAS. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman ; “Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya…” Q.S Al-Mu’minun [23] : 8. Sehingga, profesionalisme dalam mengemban dan menjalankan amanah merupakan hal yang harus dilakukan. Artinya beban yang diberikan harus sesuai dengan daya pikul pejuang dan asas pemberdayaan kader pejuang secara adil dan merata. Selain itu Pancasila mengajarkan nilai kemanusiaan dan keadilan yang beradab dalam koridor semangat kebersatuan bangsa.

Allah ‘azza wa jalla berfirman ;

“Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu dijalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui..” Q.S At Taubah [9] : 41

Tidak perlulah kita mencari amanah, atau merasa bangga dengan amanah yang sudah kita emban saat ini. Terkadang kita sendirilah yang dibutakan oleh amanah itu. Mari recovery niat dan semangat kita. Sehingga tidak ada lagi “pejuang-pejuang zombi”, TIDAK ada lagi kader kader pejuang yang berjalan tanpa ruh dan semangat.

 “Orang yang tidak memiliki militansi adalah mayat!”

(Hwarang Agus)

Profil Aktifis Pemuda SII Jati Mulya Dan Kepiawaiannya dalam menggelorakan semangat pantang menyerah Merupakan Dimensi Patriotik.

Banyak orang pintar dengan titel seabrek yang dikenakannya, namun jika tidak memiliki “sense of social” dan “sense of  patriotic”, maka tidak berarti apa-apa di lingkungan masyarakat, yang butuh perjuangan dan tekad semangat yang membara yang pernah dimiliki oleh para pendahulu kita. Dan ini adalah dimensi ruang patriotik yang hanya bisa dimiliki oleh orang yang memiliki ketulusan dan semangat yang membara serta jelas daya juangnya dalam bekerja tidak diragukan lagi.

Baca Juga:  BNN: Peluang Besar Narkoba Masuk ke Indonesia Di Bulan Ramadhan

Di bawah ini adalah sekelumit profil mereka

Aktifis pemuda SII  kelurahan Jatimulya :

Saiful Hajat     : Aktifis Pemuda

Wahyu : wiraswasta, dan penggerak pemuda

Abun Tajudin : suka dengan advedtorial

Beny Syarifudin : tokoh masyarakat

Syaiful Anwar (mandor ipul): Humas dan pernah menjadi ketua ormas di Bekasi (banyak bersinergi dengan beberpa Organisasi Masyarakat )

Asmawi :  pemuda Jati mulya

Agus Rohwan : pernah  menjadi anggota Ormas

dan beberapa aktifis lainnya, dengan semangat militan, membuat Sorot Investigasi Indonesia punya energi baru di wilayah Bekasi pada Khususnya, hal ini terbukti dengan diadakannya milad ke-3 di Bekasi.

Sejarah Sumpah Pemuda

 

Dikutip dari blog http://semangatpemuda-indonesia.blogspot.co.id/p/sejarah-sumpah-pemuda.html   Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

m_yamin
# m_yamin

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :

  •     Abdul Muthalib Sangadji
  •     Purnama Wulan
  •     Abdul Rachman
  •     Raden Soeharto
  •     Abu Hanifah
  •     Raden Soekamso
  •     Adnan Kapau Gani
  •     Ramelan
  •     Amir (Dienaren van Indie)
  •     Saerun (Keng Po)
  •     Anta Permana
  •     Sahardjo
  •     Anwari
  •     Sarbini
  •     Arnold Manonutu
  •     Sarmidi Mangunsarkoro
  •     Assaat
  •     Sartono
  •     Bahder Djohan
  •     S.M. Kartosoewirjo
  •     Dali
  •     Setiawan
  •     Darsa
  •     Sigit (Indonesische Studieclub)
  •     Dien Pantouw
  •     Siti Sundari
  •     Djuanda
  •     Sjahpuddin Latif
  •     Dr.Pijper
  •     Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  •     Emma Puradiredja
  •     Soejono Djoenoed Poeponegoro
  •     Halim
  •     R.M. Djoko Marsaid
  •     Hamami
  •     Soekamto
  •     Jo Tumbuhan
  •     Soekmono
  •     Joesoepadi
  •     Soekowati (Volksraad)
  •     Jos Masdani
  •     Soemanang
  •     Kadir
  •     Soemarto
  •     Karto Menggolo
  •     Soenario (PAPI & INPO)
  •     Kasman Singodimedjo
  •     Soerjadi
  •     Koentjoro Poerbopranoto
  •     Soewadji Prawirohardjo
  •     Martakusuma
  •     Soewirjo
  •     Masmoen Rasid
  •     Soeworo
  •     Mohammad Ali Hanafiah
  •     Suhara
  •     Mohammad Nazif
  •     Sujono (Volksraad)
  •     Mohammad Roem
  •     Sulaeman
  •     Mohammad Tabrani
  •     Suwarni
  •     Mohammad Tamzil
  •     Tjahija
  •     Muhidin (Pasundan)
  •     Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  •     Mukarno
  •     Wilopo
  •     Muwardi
  •     Wage Rudolf Soepratman
  •     Nona Tumbel
Baca Juga:  Jenderal Tito Karnavian Resmi Dilantik Menjadi Kapolri

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

kongrespemuda2
#kongrespemuda2

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

sumpahpemuda
#sumpahpemuda

Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.

Ruh Semangat Sumpah Pemuda Menjelma Pada Milad SII Ke-3

Konsep The One and The Unity yang diajarkan oleh sang pembawa risalah alam, Muhammad saw mampu membawa pencerahan sampai akhir dunia dan kehidupan ini. Betapa tidak?( Michael H. Hart seorang penulis barat, non-muslim  menempatkan Baginda Nabi Muhammad SAW di Posisi TERATAS dalam buku karyanya yang berjudul “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah”).

Muhammadpun pernah melontarkan sabdanya …”Perhatikan masa mudamu sebelum masa tuamu..” dan qur’anpun banyak menggambarkan kepiawaian peran pemuda dalam perjuangan da’wahnya seperti generasi alkahfi, ketokohan al-imran dan para nabi-nabi lainnya.  Terlepas dari metodologi islam,  yang jelas Muhammad saw telah memberikan pengaruh kepada dunia dan kehidupan ini sampai batas yang tidak terhingga. Patih Gajah mada dengan niat tulus dan tekad semangat sumpah palapanya juga tokoh pemuda di jamannya,  hingga salah seorang “founding father” kita Bung Karno terkait ketokohan pemuda mengatakan, “Beri aku pemuda maka akan ku guncang dunia”.

Pada kenyataannya mereka para pewaris ruh semangat ini, adalah para pemuda yang memiliki awalnya hanya bermodalkan niat ketulusan, sehingga energi semangat itu menggelora ke pelosok penjuru mayapada. Ini adalah modal dasar. Percuma suatu konsep yang sempurna akan tetapi tidak ditunjang penuh oleh semangat yang membara dari motor penggerak para pemuda tidak akan berjalan sukses.

Harapan Sukses Tak Pernah Padam

Kolaborasi antara konsep yang sempurna dengan energi semangat yang membara merupakan suatu modal dasar dalam menggapai impian dan cita-cita. Dengan demikian jika ini dilakukan dengan langkah penuh keyakinan dan semangat patriotisme maka harapan itu akan terwujud, meski tertatih-tatih dan terseok-seok akibat luka dan kepedihan ujian dan cobaan. Dian api semangat yang tak pernah padam adalah keniscayaan dalam meraih sukses di masa yang akan datang.

Menembus Batas Sebuah Realitas

Tema milad ke-3 SII adalah “Menembus Batas Sebuah Realitas”. Konsep tema ini tercetus oleh Pimum Redaksi SII, Sdr. Kadarusman yang biasa dipanggil akrab dengan julukan “Bang Numang” dan didukung oleh segenap crew SII. Tidak terlalu istimewa memang, namun konsep sederhana ini jika dilandasi sebuah niat yang tulus dan semangat daya juang yang membara, tidak menutup kemungkinan akan sukses. Minimal realitas itu terwujud dengan cara-cara yang sangat sempurna sebagai modal dasar eksistensi Sorot Investigasi Indonesia di masa akan datang. Semoga Allah swt memberikan rahmat dan ridhoNya…Aamiin YRA.

Momen Penggugah  Semangat

Dalam rangka Milad Ke-3 SII ini, kami mengajak segenap komponen masyarakat seluruh nusantara, baik biro ataupun pemuda dimanapun berada khususnya di Bekasi, Jabar dan DKI Jakarta untuk ikut menyukseskan momen bersejarah ini. Perjuangan Media SII ini butuh bukan sededar idealisme namun realitas semangat dan pengorbanan demi membangun sebuah media yang independen, fokus, faktual, tuntas dan mengupas demi menyuarakan sebuah nilai kebenaran yang hakiki untuk terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dan tegaknya NKRI harga mati sebagai suatu nilai yang tidak dapat ditawar menawar lagi. Jayalah Sorot Investigasi Indonesia, Jayalah Indonesiaku.

 

(bhq-umr & cs)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.