Ini Cara Manajemen Hangry Gelar Konferensi Pers Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

oleh -
Ini Cara Manajemen Hangry Gelar Konferensi Pers Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

BANDUNG, sorotindonesia.com,- Multi-Brand Virtual Restaurant pertama di Indonesia, Hangry, kini telah hadir di Kota Bandung yang berlokasi di Jalan Dipati Ukur Bandung. Pebisnis kuliner yang menawarkan beragam cita rasa berbasis pelayanan secara take away dan digital ini, menggelar launching gerai perdananya tersebut di de Braga by Artotel Bandung bersama rekan-rekan media.

Namun situasinya ada yang berbeda, pada masa pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru, manajemen Hangry menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat pada kegiatan tersebut.

Personel Hangry maupun awak media yang hadir wajib menggunakan masker dan faceshield. Selain itu, antar tempat duduk diberi jarak sekitar satu meter. Sebelum masuk ke ruangan konferensi pers pun masing-masing harus melewati semprotan disinfektan, pengecekan suhu tubuh, dan menggunakan hand sanitizer. Tidak hanya itu, masker yang digunakan juga wajib menggunakan masker standar kesehatan yang telah disediakan, tidak diperkenankan menggunakan masker kain yang hanya satu lapis.

Baca Juga:  Tim Gabungan Tindak Warga Yang Melanggar Protokol Kesehatan

“Ya, kita ingin semuanya aman,” kata Rei Safia, Head of Marcomm Hangry, Kamis (14/1/2021).

“Jadi untuk kesehatan protokol kesehatan ini sendiri kita ingin memastikan bahwa semua orang yang hadir di press conference secara offline ini harus aman,” jelasnya.

Menurut Rei, sebelum gelaran konferensi pers ini pihaknya sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tim Garasi Komunikasi dan pihak Artotel.

“Kita sebelumnya sudah membangun komunikasi, bagaimana caranya kita tetap bisa menjaga keamanan kita dan teman-teman media. Jadi, dari situ kita mempersiapkan hal-hal seperti spray disinfektan, pengecekan suhu, hand sanitizer, masker, juga physical distancing,” ungkapnya.

Baca Juga:  Sat Brimob Polda Jabar Peduli Anak, Lindungi Mereka Dari Corona Dengan Berikan Masker

Selain itu, lanjutnya, bagaimana kita meminimalisasi hal-hal yang disentuh, touchless, seperti pengisian form registrasi yang biasanya ditulis, kini menggunakan form secara digital, begitupun voucher.

“Jadi kita ingin memastikan bahwa sebisa mungkin kita mengikuti guideline protokol kesehatan yang sudah ada,” pungkas Rei Safia.

Terpisah, Bagoes Rinthoadi dari media Arcom yang turut hadir pada konferensi pers tersebut memberikan apresiasinya pada penyelenggara.

“Tentunya yang kita harapkan bersama adalah keamanan kesehatan pada adaptasi kebiasaan baru ini di masa pandemi. Tidak perlu kita takut berkegiatan, tetapi wajib mengikuti arahan protokol kesehatan,” ujar Bagoes.

[st]

Comments

comments