Murung Raya, sorotindonesia.com – Pasca Pesta Demokrasi tingkat desa yang dilaksanakan di 8 Kecamatan dan 35 desa yang ada di Kabupaten Murung Raya tahun 2017 ini menjadi sebuah patokan untuk jadi pembelajaran politik bagi masyarakat desa untuk bisa memilih pemimpin desanya yang memiliki visi dan misi untuk membangun desanya secara keseluruhan.
Saat Sorot Investigasi Indonesia menemui Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Hendri R. Silvanus di ruang kerjanya menjelaskan, “Setelah pasca Pilkades di 35 desa 16 Maret 2017 kemaren, kami dari pihak DPMD Kab.Mura menunggu rekomendasi dari Pihak Pemerintah Kecamatan atas hasil Penetapan Pilkades dari 35 desa yang melaksanakan kegiatan pesta demokrasi tersebut”, jelasnya, Selasa (21/3).
“Setelah kami mendapatkan semua rekomendasi dari 8 kecamatan tersebut, ada waktu maksimal 30 hari kalender untuk diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang pengangkatan atau penetapan kepala desa yang definitif. Untuk proses pelantikan dilakukan tanggal 17 April 2017 secara serentak untuk 35 desa yang melaksanakan Pilkades dan di pusatkan di Puruk Cahu Ibu Kota Kabupaten Murung Raya”, tambahnya.
“Untuk desa yang tidak ada calon kadesnya yaitu Desa Tumbang Molut di Kecamatan Sumber Barito kami masih upayakan sampai H-3 sebelum tanggal 17 April 2017 mendatang, penyebab sampai tidak adanya minat masyarakat untuk mencalonkan diri mereka menjadi Kepala Desa karena menurut masyarakat Desa Tumbang Molut, mereka lebih baik berusaha dibidang lain dari pada mencalonkan diri jadi Kepala Desa”.
“Tapi ada ketentuan yang baru dari Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa siapa saja Warga Negara RI yang memenuhi persyaratan walaupun tidak berdomisili atau bukan penduduk desa tersebut bisa mencalonkan dirinya. Dan sampai saat ini pihak Panitia Pelaksana Pilkades dan Pemerintah Kecamatan masih berupaya untuk menyelenggarakan kegiatan Pilkades di Desa Tumbang Molut ini”, pungkas Hendri. (yud)
