Sektor 21 Satgas Citarum Galakan Pembuatan Eco Enzyme, Cairan Multi Manfaat Yang Berasal Dari Sisa Sayuran Dan Buah-buahan

oleh -
Sektor 21 Satgas Citarum Galakan Pembuatan Eco Enzyme, Cairan Multi Manfaat Yang Berasal Dari Sisa Sayuran Dan Buah-buahan
Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Kolonel Arm Nursamsudin didampingi Relawan Eco Enzyme Bandung menyampaikan keterangannya kepada awak media disela kegiatan.

CIMAHI,- Guna memanfaatkan sampah rumah tangga organik yang berpotensi terbuang, Sektor 21 Satgas Citarum menggelar pelatihan dan edukasi cara membuat eco enzyme yang bertempat di Posko Sektor 21, Taman Kehati, Kampung Cimenteng, Cipageran, Kota Cimahi, Sabtu (24/4/2021).

Hadir langsung pada kesempatan tersebut, Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Kolonel Arm Nursamsudin, para Komandan Sub Sektor dan relawan Eco Ezyme Bandung yang menjadi mentor.

Eco enzyme ini sendiri merupakan larutan zat organik kompleks multi manfaat yang diproduksi dari proses fermentasi molase atau gula merah, sisa organik (sayuran dan buah-buahan), serta air, dengan komposisi 1:3:10. Cairan Eco-enzyme ini sendiri setelah dipanen warnanya coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Eco enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong yang aktif pada riset mengenai enzym selama lebih dari 30 tahun. Beliau menerima penghargaan dari FAO PBB atas penemuannya tersebut.

“Manfaat dari cairan eco enzyme ini luar biasa, diantaranya bisa membuat lingkungan kita menjadi bersih, udara menjadi lebih segar (air purifier), karena dari eco enzyme ini bisa memaksimalkan perkembangan bakteri yang positif,” kata Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Arm Nursamsudin.

“Ya, dengan adanya kesadaran dari individu dan mau memulai memanfaatkan eco enzyme ini, harapannya tentu alam kita menjadi semakin baik dan semakin bersahabat dengan kita, sehingga kehidupan manusia menjadi lebih sejahtera,” tambahnya.

Pantauan pewarta di lokasi pelatihan, Eco Enzyme ini relatif mudah dibuat, khususnya untuk skala rumah tangga. Bahan dasar utamanya dari sisa sampah organik sayuran dan buah-buahan, dipilih yang relatif masih segar, seperti potongan sayuran dan kulit buah-buahan. Komposisi campurannya 1 banding 3 banding 10, yakni 1 liter molase, 3 kilogram bahan dasar yang sudah dipotong-potong atau dicacah dan 10 liter air (sebaiknya bukan air PAM). Kemudian dicampurkan dan diaduk di satu wadah seperti ember atau tong, lalu wadah tersebut ditutup rapat dan dibiarkan berfermentasi selama minimal 3 bulan. Setelah melewati waktu tersebut, wadah dibuka, eco enzime siap dipanen dan bisa langsung dimanfaatkan untuk multi keperluan. Ampasnya pun bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.

Besarnya manfaat dari cairan organik ini, mendorong Dansektor 21 untuk menggalakan pembuatannya di wilayah tugasnya.

“Ya, ini momentum bulan puasa, alhamdulillah kita mendapatkan ilmu yang dibagikan gratis dari relawan Eco Enzim. Harapannya, dengan pengetahuan yang didapat ini saya menekankan kepada seluruh jajaran di Sektor 21, kembali dari sini untuk segera mengaplikasikan pembuatan eco enzyme di wilayah tugas masing-masing,” ujar Dansektor 21 yang memiliki wilayah tugas anak Sungai Citarum di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung (kecuali Majalaya) dan Kota Cimahi.

“Kita akan kampanyekan bersama para relawan Eco Enzyme, karena tanpa adanya kepedulian dari masyarakat, maka kecil kemungkinan kita akan bisa merubah atau memulihkan alam, khususnya DAS Citarum. Jika masyarakat sudah meningkat kesadarannya, tentu tidak akan ada lagi sampah rumahan yang berceceran hingga di sungai,” kata Dansektor 21 yang menilai eco enzyme ini adalah salasatu solusi yang bisa mengurangi limbah rumah tangga yang murah dan bermanfaat.

Sebelumnya, pada paparan yang disampaikan oleh relawan Eco Enzyme Bandung, Dody, Eco Enzime ini salasatu manfaatnya mampu mengurangi kotornya air sungai.

“Eco Enzyme ini sifatnya katalisator, memecahkan polutan air, seperti limbah dan bakteri merugikan seperti ecoli. Jadi, cara kerja cairan ini sangat bagus,” jelas Dody.

“Target utama kita adalah menggerakan masyarakat di DAS Citarum untuk membuat dan memanfaatkan eco enzyme,” harapnya.

Diterangkannya lebih lanjut, “Jika masyarakat sudah menggunakan eco enzim di rumah, nah, limbah buangannya ini yang akan menyumbang banyak kebaikan untuk perubahan berangsur-angsur kualitas air sungai,” terang Dody.

Masyarakat yang ingin membuat Eco Enzim ini, bila merasa kesulitan mendapatkan molase, bisa menggunakan gula merah yang dihancurkan dan diaduk bersama komposisi lainnya.

“Bila masyarakat kesulitan mendapatkan molase, bisa diganti dengan gula merah. Tapi tentunya harga gula merah lebih mahal. Nah, mendapatkan molase ini bisa juga dengan cara menghubungi komunitas Eco Enzim terdekat di daerahnya. Atau bisa menghubungi saya di nomor WA 087764507709,” pungkas Dody.

Ini Antara Lain Manfaat Eco Enzyme
  1. Membersihkan Kompor dan Areal Dapur
  2. Mencuci Piring
  3. Mencuci Pakaian
  4. Pel Lantai
  5. Membersihkan Kamar Mandi
  6. Cuci rambut
  7. Membasmi Pestisida, Herbisida, dan Insektisida Pada Sayuran
  8. Cuci Tangan/Mandi
  9. Pembersih Udara (Air purifier)
  10. Detox Tubuh
  11. Bisul atau Luka Gores
  12. Pupuk Organik
  13. Campuran Untuk Memandikan Hewan Peliharaan
  14. Membersihkan Besi Kuningan

Comments

comments