Dansektor 21 Citarum Harum Cek IPAL PT Kaldu Sari Nabati Sumedang

oleh -
Dansektor 21 Citarum Harum Cek IPAL PT Kaldu Sari Nabati Sumedang

SUMEDANG, sorotindonesia.com,- Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, S.IP, M.Si., beserta jajaran Subsektor 21-15 melaksanakan kegiatan pengecekan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) PT Kaldu Sari Nabati (Karina), Jl. Raya Bandung-Garut, Kabupaten Sumedang, Sabtu (20/7/2019).

Pengecekan ini dilakukan untuk melihat perkembangan pembenahan IPAL perusahaan yang memproduksi makanan ringan itu setelah saluran pembuangan limbahnya dilokalisir oleh jajaran Sektor 21 Subsektor 21-15 beberapa waktu lalu karena ditemukan membuang hasil olahan limbahnya ke aliran sungai dengan kondisi yang kurang maksimal.

Tampak Kolonel Yusep mengamati dengan teliti proses IPAL PT Karina, dan mendapat penjelasan langsung dari manajemen IPAL.

Pengecekan juga dilakukan pada fasilitas outlet yang salurannya terhubung ke bak indikator berisi ikan koi dan ikan mas yang selanjutnya terhubung ke saluran pembuangan akhir ke sungai.

Kondisi warna air hasil olahan limbah yang menggunakan sistem anaerob ini terlihat normal dan tidak berbau.

Diwawancarai wartawan seusai pengecekan, Kolonel Inf Yusep Sudrajat menjelaskan, “Hari ini kita melaksanakan pengecekan ke PT Kaldu Sari Nabati, Kabupaten Sumedang, pukul 10.00 WIB, karena pada 8 hari lalu kedapatan membuang limbahnya kondisi berwarna,” jelasnya.

Baca Juga:  Satgas Citarum Sektor 21 Sub 15 Bersihkan Aliran Sungai Citarik Di Desa Sindulang

Saya sebagai Dansektor, lanjut Kolonel Yusep, tidak melihat itu hasilnya apa, yang jelas itu buangannya putih.

DPSP

“Itu berdasarkan juga dari masyarakat dan LSM. Sehingga Sektor 21 menutup lubang pembuangan limbahnya waktu itu,” ujar Kolonel Yusep.

Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat saat memberikan keterangannya seusai melaksanakan pengecekan IPAL PT Kaldu Sari Nabati (Karina), Kabupaten Sumedang, Sabtu (20/7/2019).
Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat saat memberikan keterangannya kepada wartawan seusai melaksanakan pengecekan IPAL PT Kaldu Sari Nabati (Karina), Kabupaten Sumedang, Sabtu (20/7/2019).

“Beberapa hari ini, kita cek terus, sejauh mana pengelolaan IPAL oleh PT Karina. Hari ini, Sabtu tanggal 20 Juli 2019, kita cek hasilnya sudah bagus. Kita lihat di outlet IPAL sudah ada bak, airnya sudah bening, meski tidak seperti air dalam kemasan tapi kondisinya normal, ikan juga hidup, jadi sudah tidak membahayakan lagi kepada ekosistem di DAS Citarum dan sekitarnya termasuk masyarakat yang bercocok tanam di daerah ini,” beber Kolonel Yusep.

Dilanjutkannya, “Hari ini kita akan buka cornya (lokalisir), sehingga PT Karina ini sudah bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa. Harapan saya kondisi ini tidak hanya saat pengecekan saja, tetapi bisa dijaga selamanya, karena untuk (kelestarian lingkungan) buat anak cucu kita nanti,” harapnya.

Baca Juga:  Satgas Citarum Sektor 21-17 Bersama Warga Dan Kepala Desa Langensari Gotong Royong Bongkar Bangunan Liar Di Sempadan Sungai

Kesempatan yang sama, konsultan PT Pakar IPAL Indonesia, Olin, yang menangani IPAL di PT Karina, menjelaskan, “Kita di PT Karina ini, konsentrasi membenahi WWTP dengan sistem double, baik itu aerob ataupun anaerob, pengendapan di qualifier. Dan diujungnya kita tambahkan filter. Sebetulnya tanpa filter itu hasil kita sudah masuk baku mutu, tapi kami di Pakar IPAL selalu ada sistem safety untuk ketika ada trouble masuk ke filter terlebih dahulu,” jelasnya.

“Seperti sekarang kita lihat, ada DAF, ada aerasi 1 ada aerasi 2, kemudian di sedimentasi nanti keluar ke outfall dengan hasil yang cukup memuaskan” terang Olin.

Diungkapkan lebih lanjut oleh Olin, “Saat ada penemuan dari Satgas, kita belum 100 persen dalam sistem treatment-nya, kemarin masih menggunakan sistem aerasi saja. Sekarang kita sudah lengkapi baik sedimen, DAF, anaerob maupun qualifier. Kita sudah lengkapi keseluruhan, ini tinggal penyempurnaan saja nanti kedepannya insya Allah akan jauh lebih baik,” pungkasnya.(St)

Comments

comments