Dansektor 16 Satgas Citarum Tabuh Genderang Perang Terhadap Limbah Industri

oleh -
Dansektor 16 Satgas Citarum Tabuh Genderang Perang Terhadap Limbah Industri
Komandan Sektor 16 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Imam Firdaus Budhiarto

CIMAHI, sorotindonesia.com,- Dansektor 16 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Imam Firdaus Budhiarto nyatakan siap menindak industri nakal yang kerap membuang limbah dalam kondisi kotor ke aliran Sungai Citarum yang berada di wilayah tugasnya di Kabupaten Karawang.

Hal tersebut dikatakan oleh Dansektor 16 saat wawancaranya dengan wartawan seusai melaksanakan giat kunjungan ke Sektor 21 untuk melihat progress pengolahan limbah di beberapa industri di Kota Cimahi, Rabu (31/7/2019).

“Selain sampah domestik, kita sekarang akan perangi limbah industri, karena limbah industri itu lebih membunuh secara senyap pada masyarakat yang terdampak,” tegas Kolonel Imam Firdaus yang sudah menjabat Dansektor 16 selama dua setengah bulan.

Disebutkan oleh Kolonel Imam Firdaus, di wilayah tugasnya sepanjang kurang lebih 10 Km Sungai Citarum, tercatat ada 34 industri yang berpotensi membuang limbahnya ke Sungai Citarum dan anak sungainya.

“Saya tidak akan melihat ukuran perusahaan industri tersebut, karena tetap saja yang buang limbah akan kita tertibkan seperti yang dilakukan oleh Sektor 21,” ujarnya.

Dituturkan oleh Kolonel Imam Firdaus, “Saya sedih sekali melihat limbah kotor industri yang dibuang secara sembarangan, mereka tak ubahnya seperti kucing-kucingan dengan satgas. Pada saat satgasnya ada, mereka tidak membuang limbah, tapi ketika lengah mereka membuang limbah. Ini yang akan saya perangi,” tegasnya lagi.

Satu hal yang akan diterapkan oleh Kolonel Imam Firdaus setelah kunjungannya ke Sektor 21, setiap pabrik yang menghasilkan limbah cair harus memiliki bak kontrol di outlet. “Bak kontrol sebagai indikator yang berisi ikan koi atau ikan mas untuk memastikan olahan limbah yang dibuang ke sungai sudah tidak berbahaya bagi ekosistem,” ucapnya.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Kolonel Imam Firdaus, untuk memudahkan pengecekan oleh anggotanya setiap saat.

“Jika limbahnya tidak diolah dengan baik, ikan di bak indikator pasti akan mati dalam waktu yang sebentar atau bahkan dalam hitungan menit,” ungkapnya.

Upaya sosialisasi agar industri optimal dalam pengolahan limbahnya, sudah juga disampaikan oleh Dansektor 16 ini.

“Peringatan sudah saya sampaikan, berikutnya akan ada action dari kami. Action ini akan kita wujudkan agar ada dampak bagi pabrik-pabrik industri yang terindikasi nakal,” tekannya.

“Jika kami tidak segera action, kami akan dianggap sepele. Tugas saya sesuai Perpres No.15 tahun 2018. Dan ini tantangan bagi saya untuk turut mengembalikan ekosistem di Sungai Citarum, Citarum Harum, mengendalikan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum,” ungkap Perwira di lingkungan Kodam III/Siliwangi tersebut.

“Saya akan pertaruhkan jabatan Kolonel saya disitu,” ujarnya dihadapan awak media.

“Saya akan membuat komitmen khususnya di Sektor 16, dan saya akan perintahkan anggota saya, dalam kurun waktu sekitar satu minggu ini harus ada industri nakal yang dicor (dilokalisir saluran pembuangan limbahnya), karena mereka telah membuang limbah seenaknya,” cetusnya.[St]

Dansektor 16 Satgas Citarum Kolonel Inf Imam Firdaus saat mengecek IPAL salasatu pabrik di Kota Cimahi bersama dengan Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat
Dansektor 16 Satgas Citarum Kolonel Inf Imam Firdaus saat mengecek IPAL salasatu pabrik di Kota Cimahi bersama dengan Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat.

Comments

comments