Untuk penempatan ke Korea Selatan sendiri mencakup sektor manufaktur dan perikanan, shipbuilding, service 1 untuk jasa seperti pengolahan sampah, dan service 2 yang di dalamnya termasuk jenis pekerjaan layanan di hotel dan restoran.
Dalam periode ujian tahun ini, data BP2MI memperlihatkan pendaftaran peserta mencapai lebih dari 62 ribu orang. Sementara dari Januari 2024 sampai dengan 6 Mei 2024, sebanyak 3.654 orang sudah ditempatkan di Korea Selatan.
Dalam kesempatan itu, Seriulina menyampaikan kepada 161 calon tenaga kerja Indonesia yang akan berangkat ke Korea Selatan untuk bekerja dengan baik sesuai ketentuan selama berada di negara penempatan.
Hal itu sebagai salah satu cara memastikan semakin banyak pemilik usaha di Korea Selatan, dikenal dengan sebutan sajang, yang memilih memperkerjakan pekerja Indonesia.
“Kalau Sajang puas dengan PMI kita yang sudah berada di Korea, maka sajang atau perusahaan di sana akan semakin menyenangi dan memilih orang Indonesia. Nah, maka dari itu saya berharap PMI kita bekerja dengan ulet dan jujur ini pesan saya,” Tutupnya.***