Begini Strategi RI di KTT APEC, Menko Airlangga: Digitalisasi Inklusif dan Etika AI

oleh -
Menteri Airlangga Digitalisasi Inklusif dan Etika AI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Istimewa

SOROTINDONESIA.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan arah dan peran strategis Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 yang digelar di Gyeongju, Korea Selatan pada 31 Oktober–1 November 2025.

Dalam forum ekonomi terbesar di kawasan Asia-Pasifik tersebut, Indonesia menekankan pentingnya digitalisasi inklusif, penguatan UMKM, serta pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang beretika dan berpusat pada manusia.

“Korea Selatan adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam memperkuat ekonomi yang berdaya saing dan berkelanjutan. Kami ingin memastikan kerja sama yang sudah berjalan baik ini dapat terus dikembangkan ke arah yang lebih strategis dan konkret,” ujar Menko Airlangga.

Airlangga menilai,   pendekatan ini menjadi penting di tengah meningkatnya diskusi global mengenai artificial general intelligence (AGI) yang memiliki kemampuan berpikir seperti manusia.

Baca Juga:  Glorifikasi 290 PMI Program GTG Korea Selatan, Benny Rhamdani Tegaskan Komitmen Perangi Sindikat Penempatan Ilegal

Selain menghadiri forum utama, Menko Airlangga juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Energi Korea Selatan Kim Jung Kwan (MOTIE). Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan ekonomi strategis kedua negara, terutama di sektor investasi, perdagangan, energi, digitalisasi, dan industri masa depan.

Pada 2024, Korea Selatan tercatat sebagai investor terbesar ke-7 di Indonesia, dengan lebih dari 2.000 perusahaan Korea yang beroperasi bersama mitra lokal. Kedua negara juga sepakat memperkuat Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) dan mempercepat pelaksanaan kerja sama dalam kerangka Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

Baca Juga:  BP2MI Tingkatkan Penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Korea Selatan

“IK-CEPA menjadi instrumen penting untuk memperdalam kemitraan ekonomi kita. Melalui kesepakatan ini, kita ingin memastikan manfaat langsung bagi industri dan masyarakat di kedua negara,” kata Menko Airlangga.

Airlangga menegaskan, Indonesia dan Korea akan terus mendorong kemitraan ekonomi yang komprehensif, inovatif, dan berkelanjutan, tidak hanya untuk kepentingan bilateral, tetapi juga bagi stabilitas ekonomi kawasan Asia Pasifik.

“Kerja sama ekonomi Indonesia dan Korea tidak hanya mencerminkan hubungan bilateral, tetapi juga kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi kawasan. Ke depan, kita akan terus memperkuat kemitraan yang inklusif dan saling menguntungkan,” pungkas Menko Airlangga.

Comments

comments