SOROTINDONESIA.COM, Surabaya,- Jesika Imut Pisan Masagi (Jendela Informasi Karantina Ikan dan Mutu Penuh Inspirasi dan Kesan, Melayani Anda sampai Anda Minta Lagi), portal jaringan one stop service dari Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung (BKIPM Bandung) Kementerian Perikanan dan Kelautan RI resmi menerima anugerah Award TOP 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB. Rabu (19/9/2018).
BKIPM Bandung sebagai inovator dalam kompetisi ini telah mengalahkan 2.824 inovasi dari beberapa Kementerian, Lembaga, Propinsi, Kabupaten/ Kota dan berhasil menjadi wakil dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Jesika Imut Pisan Masagi adalah sebuah aplikasi berbasis web dan mobile yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengakses informasi penting khususnya perkarantinaan ikan dan mutu serta informasi seputar Kelautan dan Perikanan, serta dijadikan sebagai media pengurusan sertifikasi kesehatan ikan secara online,” kata Kepala BKIPM Bandung, Dedy Arief, pada rilis yang disampaikannya kepada sorotindonesia.com, Kamis (20/9/2018).
Ditambahkan oleh Dedy, “Harapan kami, masyarakat pelaku usaha perikanan dapat terlayani dengan efektif, efisien waktu dan biaya serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada segmentasi middle to low,” tambahnya.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri PANRB Syafruddin dalam acara Pemberian Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 di Surabaya kepada Rina, Kepala BKIPM Pusat, Teguh Samudero- Kepala Pusat Standarisasi BKIPM dan Dedy Arief Hendriyanto sebagai inovator dari BKIPM Bandung.
Syafrudin dalam sambutannya menyatakan bahwa Pemerintah mendorong inovasi-inovasi yang bersifat lokal dan instansional, tetapi potensial untuk diterapkan secara nasional diangkat dan dijadikan program nasional. Selain itu, pembentukan Mal Pelayanan Publik (MPP) di daerah harus diteruskan untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik di tanah air.
Dikatakannya lebih lanjut, saat ini sudah banyak inovasi dari pemerintah pusat maupun daerah yang mendapat penghargaan internasional. Hal itu sejalan dengan kebijakan Kementerian PANRB yang terus berupaya mendorong terciptanya terobosan untuk meningkatkan pelayanan publik. Kebijakan itu antara lain dengan membentuk Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) dan pembentukan Mal Pelayanan Publik (MPP).
Top 99 inovasi 2018, banyak yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam berusaha, sejalan dengan upaya mempercepat pembangunan nasional. Kuatnya pilar perekonomian daerah bertumpu pada dua hal, yaitu masuknya investasi ke Indonesia dan iklim perekonomian yang sehat. Keduanya bertopang pada penyelenggaraan kemudahan investasi dan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB).
“Oleh karenanya, untuk percepatan EoDB dibutuhkan pelayanan publik yang mudah, biaya ringan, dan tidak berbelit. Salah satu terobosannya dengan mal pelayanan publik,” jelasnya.
Inovasi terpilih itu terdiri dari 16 inovasi dari 11 kementerian, 10 inovasi dari lima lembaga, termasuk Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Sementara, provinsi menyumbangkan 18 inovasi dari 13 pemerintah provinsi. Sedangkan kabupaten ada 39 inovasi dari 32 pemkab, serta 16 inovasi dari 12 pemkot. Penghargaan itu diserahkan Menteri
Syafruddin kepada pimpinan instansi. Para inovator pelayanan publik akan mendapat kesempatan untuk memperkenalkan dan memamerkan inovasi yang telah mereka laksanakan. [*]