KBB, Bulan Bhakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan yang dilaksanakan oleh BKIPM Bandung, Rabu (27/4), sambangi Sinar Bintang Mandiri di Jl Infantri Blok Lapang Futsal Perum Cilame Permai Rt 04 Rw 19 Desa Cilame Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat (KBB).
Pada kegiatan hari itu BKIPM (Badan Karantina Ikan dan Pengujian Mutu) Hasil Perikanan memberikan asistensi kepada sekitar 30 pembudidaya ikan.
Selain pembudidaya ikan, acara tersebut dihadiri juga oleh Dinas Peternakan dan Perikanan KBB. Sekaligus pembentukan Paguyuban Baraya Lauk Parahyangan yang di ketuai oleh Joko Warsito.
Kepala BKIPM Bandung, Dedy Arief, mengungkapkan kepada wartawan bahwa kegiatan saat itu merupakan kolaborasi dengan pemerintah KBB membentuk Gapokdakan (gabungan kelompok pembudidaya ikan). “Kami bergerak di segmen cara karantina ikan dengan baik, karena pembudidaya ikan sudah memiliki sertifikat cara pembenihan ikan dan cara budidaya ikan dengan baik, tapi belum mempunyai sertifikat cara karantina ikan dengan baik”, ujarnya.
Menurutnya, untuk menjamin ikan itu bisa keluar dengan sehat itu adalah otoritas BKIPM. “Kami punya otoritas untuk menjamin ikan itu keluar ke lintas wilayah. Kemudian kami ingin kegiatan mereka (pembudidaya) integrated dari hulu ke hilir, kami jamin dari masuk benih sampai paska panen bahkan sampai produksi”, jelas Dedy.
Pernyataan Dedy ini sehubungan informasi yang diterima pihaknya bahwa supply ikan dari sini (Sinar Bintang Mandiri) nanti akan di distribusi ke pesantren yang ada di Jawa Barat. Jadi sangat tepat kalau ikan itu disertifikasi jaminan mutu dan sertifikasi kesehatannya sehingga akan aman dikonsumsi masyarakat.
Dedy menjelaskan lebih lanjut, dipilihnya perusahaan pembudidaya ikan Sinar Bintang Mandiri sebagai tuan rumah asistensi pembentukan gapokdakan karena Sinar Bintang Mandiri punya tempat dan eksis terlebih dahulu. “Kami merasa tepat memilih Sinar Bintang Mandiri karena mereka sudah selaras dengan program-program kita sehingga mindset-nya sudah sama dengan rencana-rencana kita”, terang Dedy.
“Ada sekitar 30 pokdakan yang ada di SBM di grab menjadi satu disini, sehingga seiring dengan kegiatan Gerakan Masyarakat Sadar Mutu dan Karantina, kami sangat antusias mengajak mereka untuk program karantina ikan yang baik kemudian cara penanganan ikan yang baik kemudian distribusinya nanti kita data sehingga bisa meningkatkan gerakan masyarakat makan ikan”, urainya.
Apresiasi Gapokdakan Pada BKIPM
Pemilik Sinar Bintang Mandiri sekaligus ketua Paguyuban Baraya Lauk Parahyangan, Joko Warsito, pada kesempatan wawancaranya dengan sorotindonesia.com mengaku bahwa acara itu terlaksana berawal dari gagasan saat mengikuti pelatihan di Cianjur. Dari sana para pembudidaya ikan di KBB sepakat untuk membuat sebuah paguyuban gapokdakan yang dimaksudkan memudahkan pemasaran, “Selama ini teman-teman didaerah kesulitan dibidang pemasaran. Nanti disini saya ingin menjadi bandar untuk teman-teman. Panen kita akan ambil kemudian disini juga ada sekertariat Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia yang nanti akan menyalurkan ke pesantren di Jawa Barat”, jelas Joko.
Menurut Joko, di tempatnya ada pembibitan 2 jenis ikan, yakni ikan lele dan ikan koi. Yang pembesarannya nanti dilaksanakan oleh santri.
“Kami apresiasi atas kehadiran dan asistensi dari pihak BKIPM tentang peningkatan mutu dan kesehatan ikan, tentu kami akan mengikuti arahan yang diberikan”, pungkas Joko. (St)