Begini Strategi Yoyok-Joss Lestarikan Eksistensi Kebudayaan Lokal di Kota Semarang

oleh -
oleh
Calon Wakil Wali Kota Semarang Joko Santoso
Calon Wakil Wali Kota Semarang Joko Santoso saat mengikuti debat publik ketiga yang digelar oleh KPU Kota Semarang. Foto: istimewa

SEMARANG , sorotindonesia.com – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) mengungkapkan strateginya dalam upaya pelestarian dan pengembangan eksistensi budaya lokal di Kota Semarang.

Calon Wakil Wali Kota Semarang Joko Santoso mengatakan, indeks pembangunan kebudayaan (IPK) Kota Semarang masih berada di bawah rata-rata nasional. Pada 2023, IPK Semarang ada di angka 50,7 persen, sedangkan IPK nasional 55,13 persen.

Hal itu dipaparkannya dalam putaran ketiga Pilwalkot Semarang 2024. Dia mengatakan bahwa strategi pertama Yoyok-Joss untuk melestarikan kebudayaan ialah dengan memasukkan budaya lokal ke dalam kurikulum sekolah.

Baca Juga:  Kalah di Pilwalkot Semarang, Yoyok Sukawi Legawa dan Bangga Bisa Berjuang Bersama

“Pertama adalah pemanfaatan kebudayaan melalui memasukkan budaya lokal dalam kurikulum pendidikan,” katanya di Hotel Patra Kota Semarang, Jumat (15/11/2024) malam. Dia menjawab pertanyaan Iswar Aminuddin soal upaya pelestarian budaya lokal.

Calon Wakil Wali Kota Semarang Joko Santoso
Calon Wakil Wali Kota Semarang Joko Santoso saat mengikuti debat publik ketiga yang digelar oleh KPU Kota Semarang. Foto: istimewa

Sejumlah langkah lainnya adalah menghidupkan sentra-sentra budaya yang sudah ada di Kota Semarang seperti Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Juga meningkatkan promosi budaya lokal melalui event pameran budaya tingkat internasional.

Baca Juga:  PKB Jateng Gelar Konsolidasi, Instruksi Menangkan Luthfi-Taj Yasin

“Termasuk pengembangan kebudayaan melalui pengembangan ekonomi budaya, yaitu meningkatkan ekonomi pelaku budaya melalui aktivitas event kebudayaan,” ungkap Joko Santoso.

DPSP

Comments

comments