Yoyok Sukawi Apresiasi Konsistensi Sanggar Monod Laras Lestarikan Budaya Lokal

oleh -
oleh
Yoyok Sukawi Apresiasi Konsistensi Sanggar Monod Laras Lestarikan Budaya Lokal
Yoyok Sukawi Apresiasi Konsistensi Sanggar Monod Laras Lestarikan Budaya Lokal. Foto: istimewa

SEMARANG , sorotindonesia.com – Calon Wali Kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi mengapresiasi upaya Sanggar Monod Laras yang terus konsisten melestarikan budaya lokal. Dia juga berkomitmen mendukung kegiatan pelatihan dalang bagi generasi muda jika terpilih dalam Pilwalkot Semarang 2024 ini.

Sanggar Monod Laras berpusat di Gedung Monod Diephius, Kota Lama Semarang. Selama bertahun-tahun, sanggar ini rutin menggelar kegiatan pelatihan seni wayang dan karawitan bagi anak-anak muda setiap hari Minggu.

Seperti halnya hari Minggu (3/11/2024) siang, Cawalkot Semarang Yoyok Sukawi mengunjungi gedung bersejarah yang dibangun era kolonial tersebut. Di sana dia melihat langsung anak-anak kecil yang terampil belajar memainkan wayang dan gamelan.

“Gedung Monod ini sangat luar biasa, karena menjadi pusat belajar para dalang cilik. Kami sangat mengapresiasi dan siap mendukung kegiatan pelestarian seni dan budaya yang selama ini sudah terlaksana dengan baik,” kata dia.

Baca Juga:  Hari Santri Semarang Bershalawat, Gus Yasin Ajak Santri Hadapi Tantangan ZamanĀ 

Menurutnya, peran dan keberadaan Sanggar Monod Laras sangat penting di tengah tantangan zaman yang mengancam eksistensi kebudayaan lokal. Apalagi saat ini generasi muda dihadapkan dengan maraknya budaya asing yang masuk ke Tanah Air.

Yoyok Sukawi Apresiasi Konsistensi Sanggar Monod Laras Lestarikan Budaya Lokal
Yoyok Sukawi Apresiasi Konsistensi Sanggar Monod Laras Lestarikan Budaya Lokal. Foto: istimewa

“Ini jadi suatu tantangan bagi kita semua agar bagaimana anak-anak dikenalkan dan diajarkan mencintai budaya kita. Sanggar Monod ini memberikan contoh yang baik dalam upaya mencetak dalang-dalang cilik,” beber Yoyok Sukawi.

Dalam upaya nguri-nguri budaya, kata dia, peran pemerintah sangat penting. Pasalnya seniman dan budayawan tidak bisa bekerja sendirian tanpa dukungan dari pemerintah.

DPSP

“Oleh sebab itu kami komitmen kami yaitu kesenian dan kebudayaan lokal bisa terjaga dengan baik. Anak-anak kita harus ditanamkan kalau wayang dan gamelan tidak kalah keren dengan K-Pop dan juga budaya luar lainnya,” ucap Yoyok Sukawi.

Baca Juga:  Bolone Mase Luncurkan 750 Angkringan di Semarang, Yoyok Sukawi: Tempat Sharing Anak Muda

Pamong Sanggar Monod Laras, Tjahjono Rahardjo mengatakan, pihaknya memiliki misi mengenalkan dan mengajarkan seni pedalangan dan karawitan kepada para generasi muda. Tujuannya melahirkan dalang profesional yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan.

“Harapannya, apapun profesi mereka kelak, apakah pejabat, pengusaha, pendidik, dan lain-lain mereka akan menjadi orang yang bisa memberi sumbangan positif pada seni pedalangan dan karawitan,” ujar dia

Sanggar Monod Laras rutin menggelar latihan dalang dan karawitan setiap hari Minggu. Saat ini ada puluhan anak yang aktif mengikuti latihan di Gedung Monod. Peserta dibagi menjadi tiga kelas, pemula akan belajar wayang, kelas 1 gamelan, dan kelas 2 belajar mendalang dan karawitan.

Comments

comments