SEMARANG , sorotindonesia.com – Calon Wali Kota Semarang Nomor Urut 2, AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi ingin penyandang disabilitas bisa mendapatkan hak yang sama sebagai warga Kota Semarang. Oleh karena itu harus ada akses pelayanan khusus agar mereka dapat dengan mudah menggunakan fasilitas umum dan pelayanan-pelayanan milik pemerintah.
Yoyok Sukawi menyampaikan hal itu saat bertemu dengan penyandang disabilitas di kediaman Suwanto pemilik bengkel motor khusus penyandang disabilitas Kampung Jangli RT 08 RW 02, Candisari, Kota Semarang, Kamis (3/10/2024).
Yoyok menyebut jika saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) mengenai penyandang disabilitas. Hanya saja, masih ada aspirasi-aspirasi yang belum sepenuhnya terlaksana di Perda itu.
“Sudah ada Perda tentang difabel, nah ini nanti akan kita ikuti, jika terpilih kami akan menerbitkan peraturan sebagai payung hukum untuk legalitas dan juga sebagai teknis di lapangan. Mulai dari tempat ibadah, pelayanan publik, dan lain sebagainya harus ramah difabel,” katanya.
“Terutama di pelayanan-pelayan Pemerintah Kota Semarang itu harus kita siapkan. Para difabel ini bagaimana pun juga menurut undang-undang juga harus dilindungi, jadi pemerintah harus hadir di semua segmen lapisan masyarakat,” tuturnya.
Yoyok menyebutkan, jika saat ini yang masih menjadi keperluan para penyandang disabilitas yakni peluang pekerjaan dan keterlibatan mereka. Oleh karena itu, Yoyok bakal menggandeng semua pihak agar dapat diakui keberadaannya.
“Ini harus hadir pemerintah dan harus mengurus sedemikian rupa, sehingga difabel ini tidak merasa sendirian dan difabel merasa terlindungi kepentingannya, juga ada usaha lain. Tadi ada difabel yang mengeluh masalah pekerjaan, masalah peluang kerja, dan sebagainya. Ini yang akan kita perbaiki semuanya,” terangnya.
Sementara itu, Suwanto mengucapkan terima kasih atas perhatian yang sudah diberikan kepada penyandang disabilitas. Dirinya yakin cita-cita ini bisa terwujud ketika Yoyok Sukawi dan Joko Santoso menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang.
“Dan kami sudah sampaikan kartu disabilitas dan tanggapannya bagus sekali, dan kami sangat berharap sekali tentang kartu itu,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Rumah Gerakan Dokter Hayyi Center (DHC), dr Muhammad Hayyi Wildani optimistis pasangan calon Yoyok-Joss bisa mewujudkan Kota Semarang sebagai kota yang ramah difabel, jika menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024..
“Saya optimistis Mas Yoyok dan Mas Joko bisa menang dan punya kemampuan dan kemauan untuk mewujudkan sebagai kota yang inklusi atau kota ramah difabel,” kata Hayyi saat ditemui di kediamannya, gang Masjid Terboyo, Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (2/10/2024).

Sebab, menurutnya, kedua tokoh yang kini diusung oleh hampir semua partai politik di parlemen Kota Semarang ini tidak sebatas wacana dalam merawat anak penyandang disabilitas. “Mas Yoyok dan Mas Joko mengalami sendiri bagaimana dinamika merawat anak yang berkebutuhan khusus. Butuh kesabaran, ketelatenan tersendiri,” ujarnya.
Dokter Hayyi berharap, program Semarang Tentrem juga bisa menjadi andalan dalam mencari solusi konkret mewujudkan Semarang yang ramah difabel. “Kami berharap para difabel bisa mendapatkan pendidikan yang lebih layak dan memiliki peluang kerja yang lebih baik,” tuturnya.