Wujudkan Semarang Ramah Difabel, Yoyok Ingin Penyandang Disabilitas Dapat Hak Sama

oleh -
oleh
Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi saat bertemu dengan penyandang disabilitas di kediaman Suwanto pemilik bengkel motor khusus penyandang disabilitas Kampung Jangli RT 08 RW 02, Candisari, Kota Semarang, Kamis (3/10/2024). Foto: dokumentasi
Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi saat bertemu dengan penyandang disabilitas di kediaman Suwanto pemilik bengkel motor khusus penyandang disabilitas Kampung Jangli RT 08 RW 02, Candisari, Kota Semarang, Kamis (3/10/2024). Foto: dokumentasi

Di lain sisi, direktur Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Airlangga Sosial Eksakta (ASE) untuk regional Jawa Tengah ini juga menyoroti perilaku warganet yang menyudutkan Yoyok Sukawi terkait ungkapan kasih sayang pada salah satu buah hatinya yang disabilitas.

“Nah, masalahnya hari ini ada pada sebagian netizen yang menyudutkan Mas Yoyok mempolitisasi anaknya. Sesekali saya pantau di media sosial kok begitu. Ini yang tidak bijak,” tukasnya.

Menurutnya, unggahan Yoyok Sukawi di media sosial yang lebih menonjolkan keluarga merupakan cerminan pribadi yang humanis. “Kalau menurut saya, Mas Yoyok itu bukan orang yang politis meskipun seorang politisi, anggota DPR RI yang rela melepaskan posisi di Senayan untuk membangun Kota Semarang,” ucapnya.

Baca Juga:  Iswar Berharap Peroleh Satu Tiket ke Pilwalkot Semarang Melalui PKB

“Beliau juga nampak tidak mengedepankan karir politik di media sosial, tapi lebih mengedepankan dirinya sebagai seorang kepala keluarga, seorang suami yang menyayangi istri, seorang ayah yang bangga dengan anak dan keluarga kecilnya,” urainya.

Ia lantas menjelaskan bahwa tidak ada satu pun yang ingin dalam kondisi keterbatasan, baik secara materi, fisik maupun mental. Demikian pula tidak ada yang pernah berharap memiliki buah hati yang berkebutuhan khusus.

“Anak merupakan anugerah, bagaimana pun kondisinya. Saya yakin mereka yang menyerang Mas Yoyok di medsos itu tidak bisa telaten, sabar, dan bahkan tidak ikhlas menerima jika menjadi ayah dari anak yang difabel,” tegasnya.

Baca Juga:  Bukan Basis Santri, Doa Bersama GPN Ikhtiar Yakinkan Masyarakat Pilih Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng

Oleh karena itu, ia berharap kampanye negatif itu disudahi secepatnya, dan berganti dengan kampanye positif yang mendewasakan masyarakat dalam berpolitik.

DPSP

“Kami, dari tim DHC maupun seluruh pendukung Yoyok-Joss berharap tidak ada permainan medsos yang menyerang pribadi, kita hiasi masa kampanye ini dengan kabar-kabar yang positif, adu gagasan yang mencerdaskan masyarakat, yang mendewasakan cara berpolitik masyarakat,” tutupnya. (rf)

Comments

comments