Warga Sambut Gembira Sungai Cidurian Dikeruk

oleh -
Warga Sambut Gembira Sungai Cidurian Dikeruk

KAB. BANDUNG, sorotindonesia.com,- Pelaksanaan pengerukan sedimentasi Sungai Cidurian di Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang diinisiasi oleh Satgas Citarum Sektor 21 disambut gembira warga.

Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua LPMD Desa Buah Batu, Hermana, saat wartawan berkunjung ke lokasi pengerukan di wilayah tersebut. “Kami mewakili dan atas nama warga Desa Buah Batu, lebih khusus warga komplek  Griya Bandung Indah dan Aria Bentang, mengucapkan banyak terimakasih dengan adanya pekerjaan pengerukan atau normalisasi Sungai Cidurian ini,” kata Hermana, Selasa (10/3/2020).

“Ini pekerjaan yang sangat dinantikan oleh warga masyarakat kami, karena keberadaan Sungai Cidurian yang kita bisa lihat ini, sedimentasinya sudah menumpuk dan sangat panjang, dan pengerukannya bisa direalisasikan pada tahun 2020 ini. Oleh karena itu kami apresiasi sekali terhadap Satgas Citarum Harum, yang pada tanggal 26 Februari lalu Dansektor menyempatkan hadir kesini,” jelasnya.

Hermana, Ketua LPMD Desa Buah Batu Kecamatan Bojongsoang.
Hermana, Ketua LPMD Desa Buah Batu Kecamatan Bojongsoang.

Hermana juga mengaku terkejut senang bahwa usai ditinjau oleh Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, pekerjaan pengerukan langsung dilaksanakan, tanpa menunggu lama. “Saya kaget saat dikonfirmasi bahwa alat berat besoknya sudah akan merapat ke Sungai Cidurian, sehingga kami pun ikut mengawal alat berat itu mulai dari Bodogol hingga ke lokasi ini,” ungkap Hermana.

Baca Juga:  Kolaborasi Satgas Citarum Sektor 21 Bersama Komponen Masyarakat Di Sungai Citepus Akan Dijadikan Percontohan Oleh BBWS Citarum

Dikatakan lebih lanjut oleh Hermana, “Melihat fakta di lapangan, sedimentasi disini sudah sangat tinggi, jaraknya sudah tinggal setengah meter dari batas atas dinding penahan sungai. Jadi, kami memang sangat menanti kedatangan alat berat ini, karena luapan air sungai Cidurian ini  sudah kerap kali merendam pemukiman warga di 6 RW sebanyak kurang lebih 2.000 rumah. Terakhir, yaitu pada hari Minggu tanggal 23 Februari 2020 sungai meluap, dan hari Rabunya Dansektor datang kesini, Kamis alat berat masuk.  Itu merupakan respon yang sangat cepat sekali, membuat kaget,” ulangnya sambil tersenyum.

“Dengan keberadaan Satgas Citarum Harum ini, alhamdulillah, permasalahan di Sungai Cidurian ini teratasi,” ujarnya.

Selain itu, warga juga turut berpartisipasi dalam kegiatan pengerukan ini, ada yang menjaga jalan, pengarah dan penunjuk jalan alternatif bagi pengendara yang lewat selama jalan ditutup sementara jika pekerjaan alat berat sedang berjalan dan ada yang berpartisipasi menyediakan makanan bagi pekerja.

DPSP

“Masyarakat disini juga alhamdulillah masih memiliki sifat kegotongroyongan yang tinggi, keberadaan pekerjaan Citarum harum ini warga kami menyambut antusias dan tentunya berterimakasih, warga kami di setiap RT selama kegiatan ini berlangsung, memberikan paket makanan kurang lebih 20 setiap harinya untuk tim yang terlibat dalam pekerjaan pengerukan ini,” ungkap Hermana.

Baca Juga:  Satgas Citarum Sektor 21 Sub 16 Bersihkan Anak Sungai Cibodas Di Kampung Beor

Diakui lagi oleh Hermana, sedimentasi sungai ini terjadi secara alami, oleh karenanya ia berharap pekerjaan pemeliharaan sungai ini bisa terus berkelanjutan, tidak hanya saat ini.

Pengerukan Sedimentasi Di Sungai Cidurian Capai 200 Meter

Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 04 saat diwawancarai oleh wartawan di lapangan menyebutkan bahwa pengerukan sedimentasi ini baru mencapai panjang 200 meter aliran sungai.

“Dari tanggal 27 Februari 2020 hingga kini, panjang sungai yang berhasil dikeruk adalah 200 meter dengan bantuan 1 unit alat berat backhoe dan 3 unit dumptruck,” kata Peltu Amran Daeng yang bertugas di Sungai Cidurian selebar kurang lebih 15 meter sepanjang 3 kilometer dari batas jalan tol hingga ke jembatan Cikoneng.

Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 04 Peltu Amran Daeng

“Kedalaman sedimentasi yang dikeruk idealnya adalah 5 hingga 6 meter, target kami dengan alat yang ada perhari adalah 20 meter, sambil melihat kondisi cuaca,” ungkapnya.

Tampak Sungai Cidurian yang telah dikeruk, mulai terlihat lebar, dari sebelumnya terjadi penyempitan di badan air akibat dari menumpuknya sedimentasi.

[St]

Comments

comments