Tekait pernyataan Walikota Bekasi, Rahmat Effendi pada Rabu, (19/5) yang akan menindak dan memberikan sanksi tegas terhadap ASN, dinilai sejumlah wartawan di Kota Bekasi hanya sekedar “Omong Kosong”. Yang mana kekerasan yang terjadi pada dua wartawan yang menjadi korban, oknum Trantib dianggap sebagai pemicu pemukulan dan pengeroyokan oleh tiga orang tak dikenal yang disinyalir “Preman” oknum sewaan Kecamatan.
Lantaran menurutnya, sampai kini, oknum Kecamatan yang mengenal pelaku, masih belum ditindak dan bebas berkeliaran. Meskipun saat kejadian, menurut salah satu korban A. Zarkasih bahwa Camat Pondok Gede, Chaerul sempat mengeluarkan perkataan, “Anggap saja pelajaran, ini Pondok Gede.
Decky Priowibowo Sekretaris KPMP (Komando Pejuang Merah Putih) Kota Bekasi angkat bicara “Jelas kata-kata yang keluar dari mulutnya bukan kata-kata yang pantas keluar dari mulut seorang Camat, kata-kata itu pantasnya keluar dari mulut Preman Pasar”.
Kasus ini wajib di kawal oleh ormas, lsm agar keadilan selalu ditegakan di negara kita, tambah Decky
(Ricky Greget/SII)