Varian Baru Covid-19 Omicron Mengancam, Ini Kata Penyintas

oleh -
Varian Baru Covid-19 Omicron Mengancam, Ini Kata Penyintas
Ipam, penyintas Covid-19 warga Margahayu Raya, Kota Bandung.

BANDUNG – Pemerintah melalui Menteri Kesehatan RI mengumumkan bahwa kini sudah ditemukan kasus baru Covid-19 varian omicron di Indonesia.

Hal tersebut tentunya mendapat perhatian luas dari masyarakat, salasatunya dari Frans Rorong (42), warga Margahayu Raya RT 06 RW 03, Kota Bandung, penyintas Covid-19 yang terpapar pada periode gelombang kedua bulan Juni 2021 lalu.

“Ya, sebaiknya masyarakat jangan bersikap apatis dan lengah terhadap sebaran Covid-19 ini. Karena apapun variannya, pasti membawa dampak kesehatan yang signifikan. Yang saya dengar penularan varian omicron ini lebih cepat,” kata Ipam, panggilan akrabnya.

Dikisahkan oleh Ipam, saat terpapar Covid-19, ia terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama lebih dari dua minggu. Tidak hanya Ipam, tetapi juga 3 anggota keluarganya yang lain.

“Awalnya yang terkena adalah adik saya, lalu ke yang lain,” kata Ipam.

Diakuinya bahwa saat itu di dalam rumah, ia sempat abai dengan protokol kesehatan.

“Selama sakit, rasanya sangat tidak nyaman, berkali-kali harus swab juga,” ujarnya.

Namun Ipam berasa bersyukur dengan kebaikan dan kekompakan pengurus RW dan RT serta warga di rumahnya yang sudah peduli.

“Saya bersyukur dan berterimakasih kepada pengurus warga dan masyarakat yang sudah peduli kepada kami. Kami waktu itu tidak merasa diabaikan, karena selama isoman warga setiap hari berkenan memberikan makanan siap santap kepada kami,” tutup Ipam.

Hal senada disampaikan oleh Zaenal (49), penyintas Covid-19 warga Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, saat dihubungi sorotindonesia.com.

“Omicron? Pesan saya sih berharap masyarakat tetap waspada. Varian apapun dari Covid-19 ini kalau sudah terpapar pasti tidak mengenakan. Bukan cuma faktor kesehatan saja, tapi juga sosial,” ujar Zainal yang sempat terpapar Covid-19 pada bulan Juli 2021 lalu dan sempat dirawat di rumah sakit.

“Jika tidak ingin kena Covid-19, tetap patuhi protokol kesehatan, rajin pakai masker, jangan berkerumun. Jangan lupa juga divaksin,” pesannya.

Terpisah, Erik (33) penyintas Covid-19 warga Komplek Graha Point, Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, Cirebon, menyampaikan agar warga jangan panik terhadap varian baru Covid-19 ini.

Erik

“Intinya kesehatan harus tetap dijaga. Rajin pakai masker, minum vitamin, olahraga. Terutama pakai masker itu menurut saya sangat penting,” kata Erik yang terpapar pada bulan Agustus 2021 lalu dan terpaksa menjalani isoman selama 21 hari di rumahnya.

“Yang saya rasakan waktu sakit Covid-19 itu badan pegal-pegal, demam, hilang perasa dan penciuman. Dan itu berjalan sekian lama. Pernah rasa kue donat ditabur gula dan coklat meses tapi hambar?,” ujar Erik.

Jadi, lanjut Erik, sebaiknya warga masyarakat tidak abai terhadap prokes yang sudah sering diingatkan oleh pemerintah.

“Kuncinya ya itu tadi, taat prokes, rajin olahraga dan minum vitamin. Insya Allah aman,” tutup Erik.

[St]

Comments

comments