Untuk itu, dirinya ingin sosok yang terpilih sebagai ketua umum pada Muktamar X PPP adalah sosok pemersatu umat, seorang negarawan yang disegani masyarakat dan memiliki jaringan luas untuk membesarkan kembali partai yang lahir di era orde baru ini. “Di internal ada Plt Ketum dan sekjen Gus Arwani. Kami melihat mereka masih malu-malu,” ungkapnya.
Di lain sisi, dirinya menyambut baik munculnya nama-nama populer dari luar PPP yang dirumorkan bakal maju dalam muktamar. Menurut dia itu hal yang wajar, sah-sah saja asalkan benar-benar siap berjuang bersama kader di daerah. Dirinya bahkan berharap untuk dipastikan terlebih dahulu niatnya masuk ke PPP. Jangan sampai tersiar kabar menolak masuk saat sudah santer disebut sebagai salah satu kandidat caketum. “Maka jika ada aturan yang tidak memungkinkan hal itu, kita ubah, tidak masalah,” tegasnya.
Secara garis besar, bagi dirinya calon ketum harus memiliki kriteria negarawan dengan kekuatan jaringan dan kuat secara finansial. “Tokoh negarawan yang disegani dan memiliki jaringan luas. Punya dana dan siap berinvestasi dan siap bertarung. Selain itu, dia bisa menyatu dengan PPP, berkomitmen dengan nilai-nilai Islam, nilai-nilai perjuangan PPP,” urainya. (rf)




